HEADLINE

TNBBS Terus Dirambah Diam-Diam


Lampung Barat - Meski telah dilakukan penurunan perambah dari kawasan Taman Nasional Bukit  Barisan Selatan (TNBBS) register 49 B, Pekon Rataagung Kecamatan Lemong Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tahun 2012 lalu, dan patroli rutin yang dilakukan petugas gabungan polisi kehutanan (Polhut) dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP), namun upaya tersebut tidak membuat efek jera, bahkan para perambah dan polhut tampak kucing-kucingan.

Dari hasil pantauan wartawan ini, di sepanjang Jalur Lintas Barat (Jalinbar) yang juga melintasi register 49 B Kawasan TNBBS, banyak jalan –jalan tikus, sebagai akses jalan keluar masuknya para perambah dari kawasan hutan, bahkan sangat jelas bahwa jalan tersebut masih digunakan secara aktif oleh para perambah untuk keluar masuk ke kawasan TNBBS.

Mirisnya, saat melintas di jalinbar hutan berupa kayu-kayu besar masih berdiri tegak, namun jika dicermati hanya sekitar  20 meter masuk ke kawasan hutan, ternyata hutan di wilayah  nyaris habis dan telah dijadikan perkebunan yang tak berpenghuni.

Saat dikonfirmasi, Peratin Pekon Rataagung, Irwan Syamri, mengatakan,  tidak bisa dipungkiri bahwa perambah tersebut masih ada,  dan bisa disaksikan pada saat digelarnya hari pasaran di pekon itu yakni pada setiap hari Minggu, masyarakat yang diduga perambah itu turun gunung untuk menjual hasil bumi atau sekadar berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar.

"Mereka bukan warga kita dan tidak satupun diantara mereka yang terdata dan masuk warga kita,  umumnya mereka berdatangan dari luar daerah, dan setiap di gelarnya pasaran banyak sekali perambah yang turun untuk berbelanja kebutuhan pokok, jumlahnya memang sangat banyak, terlebih pada saat penurunan perambah yang dilakukan hanya  yang bisa dijangkau saja, selanjutnya yang menghabiskan waktu empat hingga lima jam perjalanan ke kawasan hutan tidak dilakukan,” ungkapnya.

Sementara Kepala TNBBS Resort Pugung Tampak Pekon Rataagung, Mariadi, S.H., melalui salah seorang petugasnya, Sholihan Nur, mengaku pihaknya rutin menggelar patroli di register 49 B TNBBS yang merupakan wilayah tugas Resort Pugung Tampak, dan meskipun telah dilakukan penyisiran kawasan hutan, petugas tidak menemukan adanya perambah, kendati jalan yang sering digunakan para perambah tampak baru saja dilintasi oleh kendaraan. "Saat kita menggelar patroli kita tidak menemukan satupun perambah, atau pengojek  hasil bumi yang diduga berasal  dari perambahan hutan,” ungkapnya.

Setiap petugas gabungan, terang Mariadi,  sudah menjadi rutinitas yakni menggelar patroli di kawasan hutan TNBBS yang dijadikan perkebunan oleh warga yang berasal dari berbagai daerah untuk, meski sebenarnya untuk saat ini sudah sepi dan tidak berpenghuni lagi.

Dalam patroli tersebut jika petugas menemukan para perambah sedang melakukan aktifitas di kawasan TNBBS, maka petugas akan melakukan pengamanan terhadap perambah yang tertangkap tangan. "Petugas akan melakukan pengamanan terhadap perambah dan para jasa ojek perambah yang mengangkut barang hasil perkebunan di TNBBS," tandasnya. (nov)

Tidak ada komentar