HEADLINE

Kurikulum Baru Segera Disosialisasikan


Warta Lambar - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lampung Barat (Lambar)  menyatakan siap untuk melaksanakan kurikulum baru 2013. Menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perubahan kurikulum itu dinilai sebagai upaya untuk menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan nasional dan era globalisasi. Namun mereka minta agar kurikulum baru tersebut segera disosialisasikan, sebab waktu yang tersedia sangat sedikit.

Kepala Disdik, Nukman. MS, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (7/4),  mengatakan pihaknya tengah mengupayakan pihak pusat kurikulum (puskur) Jakarta bersama dengan provinsi  untuk melakukan sosialisasi langsung di kabupaten terujung Lampung. Sebelumnya sudah ada sosialisasi dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) terkait kurikulum 2013. Namun pihaknya ingin bisa langsung menyampaikannya ke tingkat satuan pendidikan.

Dia juga mengatakan penyampaian terkait perubahan kurikulum ini harus dilakukan jauh-jauh waktu sebelum direalisasikan di tahun pelajaran ganjil 2013. Itu agar efektivitas pelaksanaannya mengena dan sudah betul-betul dipahami oleh para pendidik. Mengenai apa saja yang sudah berubah dan berbeda dari KTSP  itu bisa dipelajari secara teknis sejalan dengan proses kegiatan belajar mengajar.

Pihaknya juga menjelaskan selama ini dalam pelaksanaannya ada kecenderungan sekolah hanya menitikberatkan pada aspek pengetahuan. "Sehingga penanaman pendidikan karakternya masih kurang. Ketika kurikulum hanya memfokuskan pada pengetahuan, maka pendidikan karakter tidak akan terbentuk," ujarnya.

Menyikapi kian dekatnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN), pihaknya meminta orangtua memberikan pengawasan penuh kepada anak, terutama jam belajarnya. Ini untuk memaksimalkan anak menghadapi UN. Terlebih soal UN terdiri dari 20 paket dalam satu kelas dengan 20 siswa. Itu artinya tiap siswa mendapatkan paket soal yang berbeda. Selain di rumah, pihak sekolah sudah melakukan jam belajar tambahan atau les. Saat pelaksanaan try out atau Latihan Ujian Nasional (LUN), 60% siswa berhasil. "Tapi kami berharap di UN bisa lulus 100 persen seperti tahun lalu," jelasnya.

Pihaknya berharap, kurikulum baru 2013 nanti bukan sekadar ujicoba. Sesuai informasi yang diperolehnya, kurikulum 2013 ini lebih ringan dibandingkan KTSP. "Meskipun Kita belum terima juklak/juknisnya, saya berharap ini bukan sekedar ujicoba," imbuh Nukman.

Menyikapi kerap bergantinya kurikulum pendidikan, pihaknya  menilai lebih baik menggunakan kurikulum seperti tahun 2004 ke bawah. Dimana peran sekolah dalam meluluskan siswanya lebih besar. "Berbeda dengan saat ini, proses dan sistem dari sekolah, begitu penentuan akhir lebih dominan di UN sebagai penentu kelulusan, ini yang disayangkan banyak guru," tutup Nukman.(nov)

Tidak ada komentar