HEADLINE

BKBPP Lambar Bakal Garap Peserta KB Aktiv


Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tahun 2013 bakal menggarap peserta Keluarga Berencana (KB) aktiv sejumlah 65.215 akseptor. Dengan perincian 8.880 Intra Device Uterus (IUD), 491 Modus Operasi Wanita (MOW), 215 Modus Operasi Pria (MOP), 16.850 Implan/Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), 949 Kondom, 20.470 Suntik, dan 17.360 Pil.

Demikian kata Sekretaris BKBPP Lambar, Drs. Sandarsyah, Selasa (19/2), target BKBPP lainnya adalah Unmeet Need Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber-KB namun tidak terjangkau oleh pelayanan. “Kita harapkan Unmeet Need tidak melebihi angka 3,4%. Begitu juga persentase remaja yang kawin dibawah umur 20 tahun diharapkan tidak melebihi 14,07%.

Lalu sasaran yang lain adalah terbentuk atau terbinanya 47 kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Paripurna, 28 kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Paripurna, dan 35 kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Paripurna, serta terbinanya 37 kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) remaja,” ungkap Sandarsyah.

Lanjut Sandarsyah, pada tahun 2013 ini juga BKBPP Lambar akan memfasilitasi terbentuknya organisasi mitra bagi BKBPP yaitu koalisi indonesia untuk pembangunan dan kependudukan dalam rangka untuk kesinambungan program pembinaan ketahanan remaja kami juga akan berkoordinasi dengan kwartir cabang pramuka Lambar untuk membentuk Satuan Karya Keluarga Berencana (Saka Kencana). “Terakhir BKBPP juga akan membentuk Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS),” lanjut Sandarsyah.

Masih kata Sandarsyah, yang dimaksud dengan PPKS yaitu unit yang menyelenggarakan pelayanan konseling keluarga yang meliputi pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kependudukan dan keluarga, layanan konseling keluarga yang mempunyai balita, pasangan pranikah, keluarga yang mempunyai remaja dan remajanya, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga harmonis, keluarga yang mempunyai lansia dan lansianya, serta pembinaan usaha ekonomi keluarga guna mempercepat terwujudnya Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. 

“Untuk tahun ini disamping kita menambah akseptor KB baru, tentu juga kita tidak mengesampingkan pembinaan terhadap peserta KB aktif. Diharapkan para Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) dapat selalu menghimbau PUS yang ada di wilayah kerjanya agar tetap selalu ber-KB. Bagi ibu-ibu yang menggunakan pil KB misalnya diupayakan untuk selalu minum pil. Begitu juga bagi yang menggunakan suntik yang priode satu bulanan, maka diharapkan juga dapat melakukan suntikan satu bulan berikutnya,” pungkas Sandarsyah. (nov)

Tidak ada komentar