HEADLINE

BBM Mahal Masyarakat Mengeluh


Akibat dari sulitnya penjual bahan bakar jenis premium saat melakukan pengecoran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) membuat banyak para penjual dikios-kios nekat menaikan harga, akibatnya kini banyak masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang memiliki dan pengguna kendaraan mengeluh. Pasalnya harga yang diberikan dinilai terlalu tinggi yaitu hingga Rp6.500 hingga Rp8.000 /Liter.

Demikian dijelaskan salah seorang masyarakat, Rahmat Efendi, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Sabtu (16/2), sejak satu minggu terakhir bahan bakar jenis premium terus mengalami kenaikan, akibatnya banyak masyarakat yang mengeluh karena harga yang diberikan oleh penjual dikios-kios dinilai tidak lagi sesuai. “Harga premium dikios-kios bagi kami sudah menjerat masyarakat, di Pekon Kampungjawa Kecamatan Pesisir Tengah saja masa harganya mencapai Rp6.500 /Liter,” ungkap Rahmat.

Menurut dia, harga biasanya di pekon tersebut berkisar Rp5.500 /Liter, namun kini dikarenakan pengecor kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar jenis tersebut sehingga penjual pun nekat menaikkan harga tanpa memperkirakan harga yang diberikan terlalu tinggi atau tidak. “Sementara diwilayah lain saja yang jaraknya cukup jauh dari SPBU sudah ada yang berani menaikkan harga hingga Rp7.000 /Liter,” lanjut Rahmat.

Rahmat berharap agar penjualan premium dapat kembali lancar sehingga dampaknya pun harga yang tinggi dapat secepatnya turun dan keluhan masyarakat tidak lagi terdengar. “Mudah-mudahan secepatnya normal kembali, karena sekarang selain mahal juga sulit didapatkan,” pungkas Rahmat.

Sementara salah seorang penjual di jalan Liwa-Krui, Buyung, menambahkan bahwa dirinya mendapat informasi harga di bahan bakar jenis premium bagi penjual dikios-kios yang persis berada di depan SPBU Menyancang Kecamatan Waykrui mencapai harga Rp8.000 /Liter. “Saya mendengar didepan SPBU menyancang harganya sudah sangat tinggi, padahal disana adalah persis di depan SPBU,” tutup Buyung. (nov)

Tidak ada komentar