HEADLINE

Abrasi Pantai Kotajawa Bertambah Parah


Abrasi pantai yang disebabkan hantaman gelombang di Pemangku Beringinjaya dan Sungai Waybambang Pekon Kotajawa Kecamatan Bengkunatbelimbing Kabupaten Lampung Barat (Lambar) hingga kini terus bertambah parah. Di Pemangku Beringinjaya abrasi yang terjadi akibat hantaman gelombang yaitu hingga mencapai panjang 1 Km dengan panjang abrasi ke daratannya hingga 10 M, yang didalamnya adalah pemukiman dan perkebunan warga, sementara di Sungai Waybambang abrasi mencapai mencapai 400 M.

Demikian dijelaskan Peratin Pekon Kotajawa, Ali Anto, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Kamis (21/2), bahwa abrasi pantai di Pemangku Beringinjaya dan di Sungai Waybambang hingga kini terus bertambah para, padahal tepat di pinggiran pantai tersebut adalah lokasi perkebunan dan pemukiman warga. “Abrasi ini adalah permasalahan serius karena akibatnya pun bagi masyarakat di pekon ini dapat berdampak pada kerugian besar dengan terus terkikisnya perkebunan warga dan yang lebih penting adalah pemukiman warga yang kini panjang kedalaman abrasi ini sudah mencapai 10 M,” ungkap Ali.

Menurut Ali, berbagai upaya untuk pengajuan agar ke dua lokasi abrasi tersebut dapat segera mendapatkan penanganan dari pemkab yang dalam hal itu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, selain itu upaya pengusulan juga telah dilakukan hingga ke BPBD Provinsi Lampung, namun sayangnya upaya tersebut hingga kini belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. “Masyarakat benar-benar sangat mengharapkan agar lokasi abrasi ini, segera ditangani sebelum kerusakan akibat abrasi tersebut bertambah parah, karena memang untuk saat ini saja masyarakat sudah mengeluhkan hal itu karena kerusakannya memang sudah parah,” lanjutnya.

Masih kata Ali, akibat dari hal tersebut masyarakat setempat sempat beranggapan jika pemerintah terkesan tutup mata, karena kejadian abrasi tersebut sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan upaya pengajuan juga telah dilakukan sejak lama.

Ali berharap, agar harapan masyarakat dua lokasi terjadinya abrasi tersebut dapat segera mendapatkan penanganan dari pemerintah, sehingga masyarakat disekitar lokasi abrasi tidak lagi khawatir dengan ancaman abrasi. “Kami sangat berharap agar permasalahan serius ini segera ditangani sehingga masyarakat kami tidak lagi mengeluh dan tidak lagi terancam yang disebabkan abrasi,” tutup Ali. (nov)

Tidak ada komentar