HEADLINE

Guru Tidak Masuk Dua SiswaTerlibat Perkelahian


Akibat guru tidak masuk kelas, siswa lakukan baku hantam sesama teman kelas, dan salah satu siswa mengalami cidera pada bagian kepala dan kaki, dan sempat dirawat di RSUD Abdul muluk, Bandar Lampung.

Dijelaskan salah satu sumber, yang namanya enggan dipublikasikan, Senin (4/2), Cica Melinda dengan korban bernama siswa Hendri Prayuga, keduanya merupakan teman satu kelas di ruang VII A. “Pada saat itu tepatnya Rabu (30/1) siswa-siswa kelas VII A, yang seharusnya melakukan kegiatan belajar mengajar, tidak ada kegiatan dan terjadilah keributan sesama siswa, karena guru pada jam pelajaran itu tidak masuk kelas dan tidak memiliki guru pengganti,” jelasnya.

Lanjut dia, terjadi baku hantam antara siswa perempuan dan siswa laki-laki tersebut, mengakibatkan satu korban mengalami cidera pada bagian kepala dan kaki dan dirujuk ke RSUD Bandar Lampung. “Seharusnya bila seorang guru tidak bisa hadir dengan alasan izin dan sebagainya, dalam jam tersebut ada guru pengganti seperti guru piket. Dan pada saat terjadinya keributan antar siswa, kondisi kelas tidak ada guru, dan tidak ada kegiatan, sehingga terjadilah keributan itu,” Imbuhnya.

Terpisah, Kepala SMPN 1 Karyapenggawa, Yusirwan, S.Ag., kepada wartawan koran ini diruanganya menjelaskan, bahwa pihaknya membenarkan telah terjadi perkelahian antar sesama anak didiknya, pada saat jam pelajaran sedang berlangsung. Dan kejadian itu guru yang bersangkutan bernama Yunarti, sedang izin dan digantikan oleh guru piket bernama Ita maryana. “Saat itu kebetulan saya sendiri sedang Diklat di Bandar Lampung, dan saya mendapat kabar dari staf bahwa telah terjadi perkelahian pada saat jam belajar, dan guru pada jam pelajaran itu juga sedang izin, sedangkan guru piket bernama Ita Maryana setelah memberikan tugas, guru piket itu keliling ke ruangan lainnya yang saat itu sedang melakukan persiapan sholat,” kilah Yusirwan.

Karena kejadian itu, lanjutnya, pihak sekolah sudah maksimal memberikan tanggungjawab kepada korban mengalami cidera itu. “Saya langsung perintahkan kepada staf saya untuk mengantar siswa Hendri Prayuga untuk berobat ke Puskesmas, setelah keluarga pihak korban ini meminta untuk di rujuk ke Bandarlampung. Untuk masalah ini sudah kami maksimalkan untuk memberikan santunan, kepada keluarga pelaku perkelahian ini juga mengarahkan untuk diselesaikan dengan jalan lurus dan secara kekeluargaan, dan pihak keluarga korban semoga bisa berdamai,” kata Yusirwan. (nov)

Tidak ada komentar