HEADLINE

Krui Selatan Gelar Pembinaan Posyandu


Peningkatan status gizi masyarakat serta upaya kesehatan ibu dan anak, Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mengadakan kegiatan pembinaan posyandu, Jumat (14/12), di aula kecamatan setempat. Tampak hadir Tim Pembinaan Posyandu kabupaten terdiri atas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan pemerintahan Pekon (BPMPP), Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB), para peratin, ketua TP PKK kecamatan, para bidan desa (bindes), serta seluruh kader posyandu Krui Selatan.

Dalam sambutannya, Camat H.M. Danang Harisuseno, S.Ag., M.H., mengatakan posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Oleh karena itu hendaknya kegiatan-kegiatan pengembangan posyandu di Krui Selatan tidak melulu berkutat pada kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, KB saja, melainkan terus berkembang sesuai dinamika dan kebutuhan masyarakat.

“Misalnya Bina Keluarga Balita (BKB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), ekonomi keluarga, koperasi, keagamaan, penyuluhan pengendalian penyakit menular, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pertanian dan lain-lain. Terlebih saat ini Pesisir Barat telah lahir dimana dituntut perlu peningkatan sumber daya manusia (SDM) apabila ingin bersaing dengan kabupaten lainnya,” jelas Danang.

Danang juga berharap para kader mengoptimalkan peran dan kinerja pokjanal posyandu dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar masyarakat. Jika proses hal itu dapat terus berlangsung, pada akhirnya kader sebagai ujung tombak pengelolaan posyandu dapat menjadi trampil dan berkeinginan meningkatkan perannya dalam posyandu.

Sementara Abdul Mu'is selaku Tim Pembina Posyandu Lambar dalam arahannya menekankan pentingnya penanganan masalah kesehatan ibu dan anak, mengingat yang bakal menjadi generasi terbaik yang akan melanjutkan cita-cita pembangunan dimasa mendatang tidak lain masyarakat itu sendiri. “Salah satu kendala yang dihadapi para kader posyandu adalah belum maksimalnya para kader dalam pengelolaan administrasi sehingga masih perlu dilakukannya pembinaan-pembinaan lanjutan,” tandasnya. (nov)

Tidak ada komentar