HEADLINE

Jalur Lintas Barat Berangsur Pulih


Sejak putus lagi dua tiga hari lalu, Jalur Lintas Barat (Jalinbar) Tanggamus-Krui-Bengkulu, tepatnya di Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), kini berangsur pulih dan transportasi kembali lancar meski pengendara dituntut ekstra hati-hati. Itu setelah upaya pemilihan kerusakan dan penanganannya menurunkan dua alat berat berupa eksavator guna melancarkan arus air.

Warga setempat, M. Tahrim, Rabu (19/12), mengatakan meski susah namun jalan sempat terputus tersebut kini mulai dapat dilalui oleh pengendara. Walau demikian tidak sedikit kendaraan roda dua macet disebabkan air masih cukup tinggi, sementara untuk kendaraan roda empat juga mulai dapat melintas dengan ekstra berhati-hati. “Jalannya sudah dapat dilalui sejak Selasa (18/12) sore, setelah dua alat berat bekerja melancarkan arus airnya yang tinggi dan melakukan sedikit penimbunan,” terangnya.

Warga sekitar, lanjut Tahrim, berharap agar jalan putus itu dilakukan perbaikan dengan cara dibangunnya jembatan, mengingat akibat terjangan banjir tersebut membuat lokasi menjadi sungai yang langsung bermuara kelaut. “Jika perbaikannya dengan cara ditimbun maka perkiraan kami tidak akan bertahan lama, satu-satunya solusi yaitu dibangun jembatan seperti jembatan Waymahnai,” tambahnya.

Sementara Bupati Drs. H. Mukhlis Basri, M.M. yang turun langsung ke lokasi menjelaskan, proses penanggulangan bencana tersebut untuk kembali memperlancar arus lalu lintas ditargetkan selesai pada tiga hari ke depan dengan penimbunan seperti yang dilakukan pada jalan putus sebelumnya di pekon tersebut. “Targetnya jalan ini sudah dapat dilalui dengan baik tiga hari mendatang, karena itu berdasarkan keterangan dari Kementrian Pekerjaan Umum.” 

Mukhlis juga menjelaskan jika penyebab besar terjadinya banjir hingga mengakibatkan putusnya jalan tersebut yaitu dikarenakan banyak hutan yang sudah gundul. Dengan demikian Mukhlis berharap, agar dengan terjadinya bencana tersebut membuat masyarakat sadar untuk tidak melakukan penggundulan hutan. “Saya sangat berharap agar masyarakat khususnya di Pekon Mandirisejati untuk tidak menggunduli hutannya karena hal itu akan berdampak pada besarnya kerugian,” tandasnya.

Terpisah Camat, H.M. Danang Harisuseno, S.Ag., M.H., menambahkan Krui Selatan merupakan kecamatan yang rawan banjir, terlebih di Pekon Mandirisejati. Menanggapi hal tersebut pihaknya telah mengusulkan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Lampung agar dibangun gorong-gorong delapan titik di Pekon Mandirisejati. Rinciannya, lima titik di area persawahan, dua titik di lokasi putusnya jalan sebelumnya, dan satu titik di lokasi jalan putus yang baru saja terjadi. “Selain itu kami juga berharap agar, baik dari pihak terkait, masyarakat ataupun donatur yang bersedia untuk memberikan bantuan perahu karet, itu fungsinya sebagai alat evakuasi saat terjadinya bencana banjir,” tutup Danang. (nov) 

Tidak ada komentar