HEADLINE

Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Kunjungan Wisman

Kadis Pariwisata Lambar, menyambut rombongan wisman di pelabuhan kualastabas pesisir Tengah
yang berkunjung kewilayah Lampung Barat.

Cuaca ekstrem tidak menyurutkan sekitar 37 wisatawan mancanegara untuk singgah di Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Para turis yang merupakan penumpang kapal pesiar MV Clipper Odyssey merapat di Pelabuhan Kuala Stabas Kecamatan Pesisir Tengah, sekitar pukul 08.00, Rabu (16/1).

Seperti diketahui kapal pesiar ini memiliki panjang kurang lebih 200 meter, dengan jumlah penumpang 120 orang berikut anak buah kapal (ABK) dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Hongkong, Afrika Selatan serta Belanda. Kapal ini juga membawa 67 orang ABK, difasilitasi stabilizer sehingga hantaman ombak tidak terlalu besar, dilengkai fasilitas komputer, kolam renang, menyediakan 67 kabin, bar, gymnastik, restoran dan banyak lagi.

Setelah tiba di Lambar dan berhasil sandar di Pelabuhan Kuala Stabas, kedatangan puluhan turis itu disambut Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Lambar, Camat Pesisir Tengah, coast guard pelabuhan, serta Uspika dan masyarakat setempat. Para turis turun dari kapal pesiar dengan menggunakan speed boat kemudian disambut dengan tarian khas daerah sebagai sekapur sirih ucapan selamat datang. kemudian para wisman dibawa oleh Biro Remote Destination Tour berkunjung menuju Lamban adat di Liwa serta meninjau pohon damar serta pariwisata di pesisir.

Leason Official Pelni Jakarta, Deden, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, menjelaskan bahwa jumlah wisman yang turun dari kapal sekitar 37 dari berbagai negara dan wisman lainnya masih berada di kapal. Sedangkan rombongan wisman tersebut merupakan ekspedisi wisata yang berkeliling di Indonesia. Sementara dalam ekspedisi tersebut di mulai pada 3 januari lalu yang rencananya selesai hingga 20 Januari mendatang.

“Kita mulai berangkat dari Singapura menuju malaka kemudian ke brastagi, sumatera utara untuk meninjau danau toba. Kemudian dilanjutkan ke Sabang serta Buleleng Aceh untuk meninjau museum tsunami, kemudian ke Nias serta dilanjutkan ke padang, sumatera barat. Hingga ke Bengkulu untuk melihat bunga raflesia, benteng Marlborou dan kediaman Bung Karno, dan kemudian hari ini (kemarin) singgah di Lambar,” jelasnya.

Rombongan turis tersebut, lanjut dia, pada umumnya dari kalangan intelektual, pengusaha, dan diplomat. Mereka juga didampingi dokter karena pada umumnya berusia di atas 70 tahun. Dikarenakan rombongan turis tersebut dari kalangan intelek, kedatangannya diharapkan dapat mempromosikan wisata Lambar ke dunia internasional. “Setelah berkunjung di wilayah Lambar ini selanjutkan akan menuju selat sunda untuk melihat panorama anak gunung Krakatau dan menuju ke Belitung,” pungkas Deden. (nov)

Tidak ada komentar