HEADLINE

Bupati Resmikan Kecamatan Pulau Pisang


Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Bupati Lambar Drs. H.  Mukhlis Basri, M.M.dan wakilnya Drs. H. Makmur Azhari, Kamis (20/12). Dalam kesempatan tersebut Mukhlis juga melantik pejabat struktural terdiri atas Camat Drs. Miswandi Hasan, M.Si., Sekcam H. Kurdie, S.Pd., Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pekon (PMP) Ahmad Darmawan, Susanto, BA., menjabat sebagai Kasi Pemerintahan.

Seremoni peresmian sekaligus pelantikan tersebut berjalan cukup meriah, dimana rombongan yang menggunakan kapal Inka Mina 238 milik nelayan itu, mengambil rute Kuala Stabas-Pulau Pisang, tibanya rombongan disambut ratusan warga di dermaga Pekon Labuhan Pulaupisang, rombongan  juga diarak dengan menggunakan gerobak yang dihias, dengan diiringi tabuhan-tabuhan khas adat budaya Lampung yang masih kental di pulau itu.

Acara tersebut, juga dihadiri jajaran Muspida Lambar, diataranya Dandim 04-22/LB Letkol. Inf, Sugiyono,  Kapolres Lambar, AKBP Abdul Karim Tarigan, diwakili, Kapolsek Pesisir Utara, Iptu M samsari, S.H., bersama  delapan anggotanya, anggota DPRD Lambar dari pesisir, Dedi Ansori, Mirza Aulia, serta Hj. Winda Yuhanis, serta Siswanto anggota DPD RI yang juga menyempatkan hadir dalam kesempatan itu, beberapa kepala dinas instansi serta asisten bupati juga  tampak menghadiri acara peresmian sekaligus pelantikan tersebut.

Ketua Panitia peresmian, Pardi, AS., dalam sambutannya mengatakan, masyarakat di pulau itu sangat antusias dengan dimekarkannya pulau kecil itu menjadi satu kecamatan yang utuh, bahkan impian untuk dimekarkan sudah sejak lama, dan berkat perjuangan selama ini serta restu yang diberikan bupati, impian tersebut kini terwujud. 

Dikatakannya, pulau tersebut berada di tengah  laut dan menjadi daerah terpencil di Lambar, meski demikian banyak potensi yang akan menjadikan pulau dengan luas 147 hektare (ha) tersebut sangat banyak, potensi wisata bahari yang menunggu dikelola sehingga menjadikan pulau itu sebagai sentra pariwisata. 

Selanjutnya, menurut Pardi, pulau itu dahulunya adalah sentra tanaman cengkih, dengan demikian akan mengembalikan kejayaan pulau itu di masa lampau, dimana tanaman  cengkih mampu mengangkat derajat masyarakatnya.

“Kemudian, potensi lainnya seperti kerajinan tapis di pulau itu cukup besar, dimana hampir setiap rumah menekuni kerajinan sulaman tapis, yang mampu dijadikan objek wisata yang perlu dikelola dengan maksimal,” ujar pria berbadan kekar itu.

Sementara Bupati, Drs. Mukhlis Basri, M.M., dalam sambutannya mengatakan, dimekarkannya pulau itu, adalah permintaan salah satu tokoh masyarakat pesisir Oking Ganda Miharja yang menekan dirinya untuk memekarkan pulau sebelum masa  jabatannya habis. Meski demikian, kata Mukhlis, pemekaran pulau itu juga tidak akan terwujud tanpa dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat di pulau itu, bahkan dirinya melihat kegigihan serta perjuangan semua tokoh masyarakat, peratin, serta DPRD Lambar yang mau membuat perda tentang pemekaran pulau itu tahun 2011 lalu.

“Dimekarkannya pulau ini dalah permintaan dari Oking Ganda Miharja, bahkan setiap bertemu saya dia selalu meminta saya untuk menanamkan jasa sebelum masa jabatan saya di periode 2008-2012 habis, dan itu berhasil dengan disetujui oleh DPRD Lambar ,” ujar Mukhlis.

Dia juga mengatakan, kondisi alam di pulau itu hanya bias ditempuh dengan transportasi laut, bisa melalui pelabuhan Kualastabas, serta pelabuhan Tebakak, dan hingga saat ini pemerintah belum menemukan solusi yang pas transportasi apa  yang lebih layak di pulau itu, karena jika hanya membangun dermaga terapung menurutnya itu dinilai tidak terlalu efektif, karena sudah pernah dilakukan penelitian dan dermaga terapung tidak akan mampu menahan ombak laut, yang pastinya jika dibangun tidak akan bertahan lama.

“Hingga saat ini kita belum menemukan solusi yang cocok dan efektif untuk permasalahan transfortasi menuju pulau ini,” tukasnya. (nov)




Tidak ada komentar