HEADLINE

Meski Tidak Hadir Masyarakat Tetap Antusias


Danrem 043/Gatam Kolonel CZI. H. Amalsyah Tarmizi yang dijadualkan hadir di Lingkungan Pasar Mulia Barat Kelurahan Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Kamis (29/11) dalam rangka silaturahmi dengan masyarakat setempat  di kediaman Miswandi Hasan, dengan terpaksa tidak dapat dipenuhi.

Pasalnya, orang nomor satu di Korem Lampung tersebut Itu mendadak dipanggil ke Mabes AD di Jakarta. Meski demikian, masyarakat tetap antusias, sama sekali tak mmepermasalahkan yang bersangkutan hadir atau tidak. Karena dalam acara tersebut Amalsyah diwakili istrinya Ny. Amalsyah Tarmizi dan stafnya Mayor F.J. Sipayung. Dari Krui sendiri tampak segenap tokoh juga hadir sebagai bentuk apresiasi terhadap sosok yang masih memiliki titisan darah Lamban Gedung Pardasuka Waysuluh Krui Selatan yang belakangan dikabarkan bakal mencalon gubernur tersebut.

Mewakili segenap warga Krui, tokoh masyarakat setempat, MSN Afiff, B.Ba., menjelaskan pihaknya memaklumi dengan tidak dapat hadirnya Danrem dalam acara tersebut, meski sejak beberapa hari sebelumnya pimpinan tertinggi TNI diwilayah Provinsi Lampung itu dipastikan dapat memenuhi silaturahmi dimaksud. “Pada dasarnya masyarakat sangat mengharapkan beliau dapat hadir di tengah-tengah acara silaturahmi ini, namun karena perintah atasannya yang tidak dapat ditinggalkan sehingga beliau menunda kehadirannya. Meski demikian kami sangat memakluminya,” ujar tokoh pesisir yang akrab disapa Dang Memet tersebut.

Lebih Memet menjelaskan masyarakat di 11 kecamatan wilayah pesisir yang telah resmi menjadi daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Pesisir Barat (KPB) akan menerima hadirnya globalisasi, namun masyarakat tidak akan mengambilnya apabila hal itu dapat menghilangkan budaya-budaya asli pesisir. Faktanya memang, masyarakat peisisr yang masih kental dngan budaya dan memegang teguhs prinsip-prinsip yang diajarkn agama, juga tetap mengkuti perkembangan zama.

Sehingga istilah cultural leg (ketertinggalan budaya) sangat jauh. Persoalannya, kenapa adat dan budaya yang demikian disakralkan menjadi keropos karena kehadiran wisman yang membawa tradisi dan budayanya sendiri yang notabene bertentangan dengan budaya lokal, misalnya. Kenapa tidak sebaliknya, justru terjaganya tradisi dan adat istiadat di pesisir ini akan dibawa menjadi oleh-oleh bagi wisman ketika nanti pulang ke negara asalnya.

“Salah satu contoh, kami sangat prihatin dengan banyaknya wisman yang berjalan dengan kondisi telanjang dada. Untuk itu kami sebagai masyarakat dalam hal tersebut tidak akan mengikuti perkembangan globalisasi yang menurut kami sangat tidak pantas. Dengan demikian kami sangat mengharapkan agar dari pihak TNI dapat berperan serta dalam menjaga tradisi dan kebudayaan serta kesopanan dalam berbaur dengan masyarakat pesisir ini,” pungkasnya.

Sementara Mayor F.J. Sipayung, menjelaskan pihaknya mendapat perintah dari atasannya Kolonel CZI. H. Amalsyah Tarmizi, yang juga merupakan satu-satunya putra asli Lampung yang menjabat sebagai Danrem menyampaikan makna amanat yang disampaikan, Damai Itu Indah.

“Karena Danrem tidak bisa hadir di tengah-tengah acara yang sangat bermanfaat ini, beliau memerintahkan saya untuk dapat mewakilkannya. Dan beliau berpesan agar masyarakat dapat terus menjaga keharmonisannya dengan damai mengingat Damai Itu Indah,” terang Sipayung.

Mantan Danramil Pesisir Tengah 2001 lalu itu juga menjelaskan KPB yang baru saja disahkan itu adalah wilayah yang memiliki keberagaman suku dan kepercayaan dengan keamanan yang masih dapat dijamin. “Beberapa waktu lalu kami bersama Danrem ikut menyelesaikan perselisihan antarsuku yang menelan korban jiwa di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung. Untuk wilayah Pesisir Barat saya sangat paham karena saya pernah menjadi warga di sini. Meski banyak suku dan kepercayaan namun wilayah ini adalah wilayah yang paling aman, rukun, serta damai,” lanjut Sipayung.

Sementara Ny. Amalsyah Tarmizi, menjelaskan jika Danrem berharap masyarakat dapat terus menjaga perdamaian dengan baik. “Beliau sangat berharap agar masyarakat khususnya di Pesisir Barat agar selalu menjunjung tinggi perdamaian antarmasyarakat. Dan untuk Pilgub 2013, Amalsyah Tarmizi hanya akan ikut mencalonkan diri apabila mendapat dorongan dan dukungan dari masyarakatnya,” tutup Ny. Amalsyah Tarmizi, seraya tersenyum. (adv/nov)

Ny. Amalsyah Tarmizi menyampaikan sambutannya kepada masyarakat.

Ny. Amalsyah Tarmizi, bersama rombongan saat mendengarkan sambutan dari tokoh masyarakat.

Salah satu tokoh masyarakat, MSN Afif menyampaikan sambutannya dalam acara silaturahmi Danrem

Staf Danrem, Mayor, FJ Sipayung saat menyampaikan amanat danrem kepada masyarakat.
Foto : Novan


Tidak ada komentar