HEADLINE

Listrik Padam 3 x 24 Jam


Warga Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kembali mengeluhkan pelayanan pihak PLN yang dinilai lambat. Sebab, sejak terjadinya musibah longsor di beberapa lokasi dan putusnya jalan di Pekon Mandirisejati Krui Selatan serta jembatan Waybasoh Pelitajaya Pesisir Selatan, membuat PLN memadamkan listrik menyebabkan jalur PLN arah kecamatan tersebut hangus terbakar.

Akibatnya masyarakat di kecamatan tersebut mengeluhkan pemadaman listrik yang telah berlangsung selama 3 x 24 jam itu. Demikian dijelaskan warga setempat, Setiawan Jaya Ningrat, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (5/12). Menurutnya, warga di kecamatan itu menyesalkan pihak PLN yang dinilai lambat dan tidak serius dalam menangani kerusakan yang menimbulkan kerugian terhadap masyarakat itu. Pasalnya, tenaga mekanik yang dikerahkan oleh pihak PLN untuk memperbaiki kerusakan tersebut hanya Tenaga Harian Lepas (THL) yang digaji dengan cara harian oleh pihak PLN. “Bagaimana hasilnya akan maksimal jika yang pihak menanganinya saja tidak serius, sementara kami masyarakat terus dirugikan dengan padamnya listrik yang sudah terjadi selama tiga hari sampai malam penuh,” ujar Stiawan.

Menurut Stiawan, dikecamatan tersebut banyak masyarakat yang mengandalkan mata pencariannya bersumber dari listrik, sehingga dengan pemadaman tersebut dipastikan masyarakat mengalami kerugian besar, meski demikian Stiawan juga memastikan biaya yang dikenakan sama sekali tidak berubah. “Meski listriknya padam dengan waktu yang cukup lama, kami berani memastikan saat pembayaran biaya yang dikenakan sama sekali tidak sesuai alias tinggi,” lanjut Stiawan.

Masih kata Stiawan, yang lebih mengherankan adalah di Kecamatan Krui Selatan dan Pesisir Tengah listrik sama sekali tidak mengalami pemadaman seperti yang dialami di Kecamatan Pesisir Selatan. “Jika dikecamatan ini listrik padam sudah tiga hari tiga malam, berbeda dengan Kecamatan Krui Selatan dan Pesisir Tengah yang sama sekali tidak dipadamkan sedemikian lamanya,” imbuhnya.

Stiawan meminta agar pihak PLN dapat menangani permasalahan tersebut dengan serius, agar kerusakan tersebut dapat segera diperbaiki dan masyarakat dapat segera kembali merasakan penerangan listrik. “Kami minta PLN memperbaiki seserius mungkin dengan menurunkan tenaga yang memang ahli bukan THL,” pungkas Stiawan. (nov)

Tidak ada komentar