HEADLINE

Pengunjung Pantai Labuhanjukung Tak Terdata


Objek wisata Pantai Labuhanjukung Pekon Kampungjawa Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar), salah satu aset yang sudah terkenal hingga ke mancanegara, namun kurangnya pengelolaan dari Pemkab sehingga potensi wisata itu kurang meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pengelola, Sudirman Ali, saat dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (14/10), menjelaskan setiap pengunjung yang masuk ke lokasi wisata Pantai Labuhanjukung tidak ditarik retribusi kecuali hari-hari besar, seperti Tahun Baru, Hari Raya Idhul Fitri dan hari raya Idhul Adha, sehingga untuk meningkatkan PAD Pemkab Lambar cukup kecil bahkan kurang.

“Para pengunjug baik dari luar daerah ataupun lokal tidak terdata berapa banyak rata-ratanya setiap hari jumlah pengunjung yang datang, karena setiap pengunjung tidak kami bebankan atau ditarik distribusi kecuali hari besar tertentu, itu pun cukup minim,” jelasnya.

Menurut pantauan pengelola pantai wisata tersebut, pengunjung setiap harinya lumayan banyak, sekitar 100 hingga 200 pengunjung, terlebih pada saat sore hari pengunjung cukup banyak memadati pantai Labuhanjung.

“Rata-rata hampir 200 orang pengunjung yang datang kelokasi ini, apalagi pada saat hari libur seperti hari minggu pengunjung sedikit meningkat rata-rata setiap minggu mencapai  300 sampai 400 pengunjung yang berasal dari sekitar Krui dan daerah Liwa,” ungkap dia.

Lanjutnya, mengenai disrtibusi yang ditarik pada saat hari besar seperti tahun baru, hari raya, yaitu untuk kendaraan R4 dikenakan Rp5 ribu, untuk R2 dikenakan Rp2 ribu dan untuk pengunjung hanya seribu rupiah.

“Distribusi tersebut dialokasikan sebanyak 50% untuk panitia pengelola pantai wisata, serta 50% masuk kas pekon, namun angka tersebut dinilai sedikit dibandingkan dengan tempat wisata didaerah lain, yang pengunjungnya lebih sedikit namun untuk PAD nya lumayan besar,” kata dia lagi.

Masih katanya, selain wisata labuhanjukung yang cukup mempesona yang juga menarik banyaknya pengunjung datang ke tempat wisata Labuhanjukung, para pedagang yang sudah banyak ditemui dilokasi wisata pantai itu, merupakan salah satu penunjang datangnya para pengunjung.

“Sebagai pengelola, kami tidak menarik upeti apapun selain hari-hari besar, tidak terkecuali para pedagang, mereka boleh-boleh saja berdagang ditempat wisata ini asalkan bisa menjaga lingkungan disekitar wisata tersebut, seperti membersihkan sampah-sampah yang berasal dari dagangan yang mereka jajakan, sehingga pantai wisata kita tetap terjaga dan tidak tercemar dan nampak tetap asri dan alami,” pungkasnya. (aga)

Tidak ada komentar