HEADLINE

Ditemukan, Jenazah Korban Tenggelam



Pesisir Selatan, WL - Jenazah korban Bobi Teri Entino bin Danang Santoso (20), warga Desa Kediri Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang hilang saat mandi di pantai Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Minggu (7/10), akhirnya ditemukan Selasa (9/10) sekitar pukul 10.15 oleh warga di perairan pantai Pekon Wayjambu.

Kasubsi Ops Basarnas, Agustamin, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Selasa (9/10), mengatakan pencarian korban dengan melibatkan delapan anggotanya dibantu Satpol Airud Polres Lambar dan beberapa warga Biha. Dalam pencarian tersebut dilakukan selama dua, Senin-Selasa (8-9/10) dan korban ditemukan berada sekitar tiga mil laut dari lokasi tempat awal korban dan temannya mandi.

“Kita melakukan pencarian pada siang hari, karena untuk dilakukan pada malam hari tidak memungkinkan terkendala keadaan, dan dalam pencarian ini kami mengalami kendala yaitu arus ombak yang cukup besar, dan pencarian kami lakukan berkisar satu sampai dua mil dari bibir pantai, namun pada saat ditemukan para tim pencarian nekat berada sekitar tiga mil. Saat ditemukan kondisi korban ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia tiga mill dari bibir pantai, oleh warga yang merupakan bagian tim pencarian, posisi korban mengapung dengan tubuh tertelungkup dan telah membesar serta kulitnya telah mengelupas, dan kemudian jenazah dibawa ke Puskesmas Biha,” katanya.

Sementara Camat Armen Qodar, SP, menambahkan jenazah korban yang hilang dua hari lalu telah ditemukan oleh warga Pekon Biha, yang merupakan bagian dari tim pencarian korban atas nama Bobi Teri Entino tersebut. Para warga tersebut ikut dalam pencarian korban bersama tim Basarnas Provinsi Lampung dan Satpol Airud Polres Lambar.

“Penemuan jenazah korban yang telah meninggal tersebut, oleh warga yang merupakan bagian tim pencarian, salah satu warga Pekon Biha tersebut bernama Darussamin yang merupakan orang tua dari Ananta Albar teman korban yang juga sempat terbawa arus namun berhasil diselamatkan nelayan, jadi korban ini yang merupakan mahasiswa Poltekes Bandarlampung itu sebelumnya ikut dengan Ananta Albar Darussamin ke Pekon Biha untuk berlibur bersama ketujuh teman lainnya. Namun naas Bobi tewas akibat terbawa arus dan baru ditemukan setelah dilakukan pencarian selama 2 x 24 jam,”  jelasnya.

Masih kata dia, dalam pencarian korban tenggelam tersebut telah melibatkan banyak pihak, baik dari warga Pekon Biha, Anggota Polsek Pesisir Selatan, Satpol Airud Polres, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lambar, serta Basarnas.

“Dari para pencarian korban dan pihak terkait kami dari pihak kecamatan mengucapkan terimakasih atas sumbangsihnya atas bantuannya terhadap musibah yang terjadi ini, karena selama lebih dari 2 X 24 jam, dilakukan pencarian tentunya memerlukan tenaga dan pikiran yang keras, dari itu kami mengucapkan terima kasih. Dan untuk keluarga korban kami mewakili masyarakat Pesisir Selatan mengucapkan turut berduka cita atas perginya ananda Bobi Teri Entino tersebut, dan kami juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk penyelamatan korban, namun kehendak yang diatas berbeda,” ungkap camat yang merupakan putra asli Pesisir Selatan tersebut.

Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan (Dinkes) Puskesmas Biha, Akmar Azmi, S.Km, mengatakan jenazah Bobi Teri Entino, telah dilakukan pemeriksaan bagian luar terhadap tubuh korban, dan tidak dilakukan pemeriksaan dalam karena mengingat kondisi tubuh korban yang kulitnya telah mengelupas.

“Tubuh korban sudah mengalami pembengkakan mengingat sudah lebih dari dua hari didalam air, namun untuk bagian tubuh korban masih utuh, seperti mata, dan jari-jari korban, bagian perut korban membesar dan sudah mengalami bau yang menyengat,” jelasnya singkat.

Terkait hal tersebut Kapolsek Pesisir Selatan Iptu Catur Hendro Sutejo, mendampingi Kapolres AKBP Abdul Karim Tarigan, mengatakan bahwa upaya pencarian telah dilakukan secara maksimal, dan untuk korban setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Biha, tidak ditemukan adanya indikasi-indikasi lain, karena pada awalnya memang telah jelas korban murni tenggelam dan akhirnya terbawa arus.

“Korban murni tenggelam, dan sebelumnya kita telah mengumpulkan saksi terutama ketujuh teman korban, yang pada saat itu berniat mandi dipantai, salah satu teman korban menjelaskan bahwa sesaat sebelum mandi ada salah satu warga mengingatkan kepada mereka untuk berhati-hati, namun pesan tersebut tidak digubris, karena tempat mereka mandi bukan lokasi wisata hanya pelabuhan para nelayan yang juga ada muara sungai disekitar tersebut sehingga lokasi tersebut memang memiliki arus kuat,” ungkap dia.

Untuk selanjutnya, kata dia, setelah dilakukan pemerikasaan di puskesmas biha, korban dibawa ke kediaman Ananta Albar Bin Darussamin untuk di sempurnakan, sebelum dibawa ke rumah orang tua korban di Kabupaten Pringsewu. “Sebelum diberangkatkan ke Pringsewu, korban dimandikan serta disholatkan di kediaman temannya di Biha, dan sekitar pukul 13.00 tadi dibawa keluarga korban ke Pringsewu menggunakan Ambulance,” pungkasnya. (aga)

Tidak ada komentar