HEADLINE

Rekanan Nasional Didukung Dewan

Bandarlampung, WL
Komisi C DPRD Kota Bandarlampung mendukung penggunaan rekanan nasional untuk membangun tiga titik fly over di Kota

Bandarlampung. Pasalnya, rekanan nasional atau BUMN dinilai lebih memiliki pengalaman dan mejamin kualitas dibidang

pembangunan fly over.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota
Bandarlampung Heru Sambodo, Rabu (4/4). “Pembangunan fly over baru kali pertama dibangun di Bandarlampung, sehingga butuh

kehati-hatian.
Apalagi dilihat dari total nilai pembangunan Rp83 miliar tiga titik
fly over diproyeksikan berkualitas nasional karena berkaitan langsung dengan kemaslahatan umat,” ujarnya

Berkaitan dengan hal tersebut, Heru menilai statemen walikota terkait pelibatan rekanan nasional atau BUMN sangat beralasan.

Politisi asal Golkar itu meyakini, tujuan dari pelibatan rekanan nasional seperti diungkapkan walikota murni demi menjamin

kualitas fly over yang dibangun. “Terlebih fly over merupakan salah satu proyek mercusuar di kota ini yang diproyeksikan

mampu mengurangi kemacetan. Sehingga harus
ada jaminan kualitas dan tidak bisa spekulasi, kegagalan konstruksi berakibat fatal,” terang dia.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi C Agusman Arif. Ia
menekankan pembangunan fly over merupakan proyek percontohan sehingga butuh ekstra kehati-hatian dalam menetapkan rekanan.

“Selain itu, karena kali pertama di Bandarlampung saya rasa belum ada rekanan lokal yang memiliki pengalaman untuk bangun

fly over,” ujar Agusman.

Kendati demikian, Agusman tetap meminta Dinas PU mengedepankan proses tender yang sehat dan profesional  sehingga

benar-benar menjamin dapat menetapkan pemenang tender seperti yang diharapkan semua pihak.
“Meskipun mengacu pengalaman memang realisasi proyek yang dikerjakan rekanan nasional atau BUMN lebih baik, jika

dibandingkan realisasi proyek yang dikerjakan rekanan lokal,” tuturnya.

Politisi Partai Demokrat itu bahkan sempat membandingkan realisasi proyek pembangunan gedung dewan yang dikerjakan rekanan

lokal, dengan gedung BPK RI Lampung yang dikerjakan BUMN. “Saya tidak mau menilai bisa dilihat sendiri bagus realiasi yang

mana, apakah gedung dewan atau gedung BPK. Kalau secara kasat mata saya yakin semua pihak memilih gedung BPK,” pungkas

Agusman. (len)

Tidak ada komentar