HEADLINE

Politisi-Birokrat Atau Birokrat-Politisi Oleh: Miswandi Hasan *

SEORANG pemimpin dalam kepemimpinan (leadership) yang baik, harus credibility, capability, responsibiltiy, jujur, adil, dan ikhlas. Tidaklah serta-merta lahir dengan tiba-tiba (ujug-ujug), melainkan melalui proses yang panjang dan berkelanjutan. Pimpinan yang efektif mampu memberikan pengarahan kepada semua pekerja/staf dalam mencapai tujuan organisasi, baik yang skala kecil maupun skala besar, mulai KK, RT, RW, kades/lurah sampai Presiden.

Tanpa pimpinan hubungan antara individu dengan tujuan organisasi akan menjadi lemah. Keith Davis menyatakan, “Tanpa pimpinan suatu organiasi hanya akan merupakan campur aduknya manusia dan peralatan.” Kepemimpinan merupakan kacakapan unuk meyakinkan orang-orang agar mengusahakan secara tegas tujuannya dengan penuh semangat. Hal ini merupakan faktor manusia yang mengikat suatu kelompok untuk bersama-sama dalam meraih suatu tujuan.

Aktivitas kepemimpinan, seperti perencanaan, penyampaian dalam pengambilan keputusan merupakan kepompong yang tidak aktif, sampai pimpinan menggerakkan daya pendorong dan membimbingnya terhadap berbagai tujuan. Pimpinan menjelmakan potensi kedalam kenyataan yang merupakan suatu perbuatan yang pokok yang membawa suatu keberhasilan seluruh potensi yang terdapat dalam organisasi dan orang-orangnya.

Pemimpin Berinovasi
Berani melakukan pembaharuan merupakan kata kunci suatu keberhasilan. Ada kalanya seorang pembaharu tidak pernah mendapatkan langsung keberhasilan tersebut, padahal gagasan lahir dari pemikirannya. Namun pemikiran tersebut tidak serta merta diadopsi dimana seorang pemimpin puncak kebanyakan menentang pemikiran tersebut.

Di lain pihak seorang pembaharu yang ingin melakukan perubahan tidak berani membayar mahal harga yang harus dibayar atau tidak bersedia berkorban, tidak bisa mengambil hati mereka yang berkuasa. Tragisnya lagi apabila seorang pembaharu tidak bersedia berinvestasi, berupa waktu, tenaga dan sumberdaya, darah, keringat, dan air mata yang dibutuhkan untuk melakukan perombakan menuju perubahan.

Jika Anda menginginkan orang melepaskan sesuatu, Anda harus melakukan sesuatu sebagai gantinya. Melepas kekuasaan dan rasa aman merupakan pekerjaan yang sulit. Upaya ini membutuhkan keberanian, keyakinan terhadap hasil yang akan diraih dan sering membutuhkan suatu kesepakatan dimana mereka yang telah “rela” melepaskan kewenangan atau rasa amannya dengan “imbalan” sebagai gantinya.

Lakukan kerja dengan serius dan terima konsekuensinya. Pimpinan musiman tahu betul bahwa meskipun sering berbicara soal perbedaan dan melayani masyarakat dengan lebih baik, hal yang paling penting bagi mereka adalah menyebarkan krisis politik (dan tak mungkin kehabisan bahan) atau bagaimana melakukan uji coba kebijakan dan kemudian bagaimana mengemasnya untuk konsumsi publi. Apakah ini yang dikatakan pimpinan yang baik?

Bertahanlah terhadap serangan kepentingan khusus, lakukan serangan untuk kepentingan umum. Setiap kali pemimpin pembaharu memperkenalkan suatu pemikiran atau menghapus suatu program. Pasti .....! Akan ada teriakan dari mereka yang kepentingannya terancam atau merasa terganggu dengan perubahan. Agar berhasil pemimpin pembaharu harus berani bertahan terhadap serangan yang menghalangi perubahan. Jarang kita mendapatkan seorang pembaharu berani tampil di depan untuk melakukan perubahan.
Cara yang paling efektif untuk melindungi kepentingan umum dari kepentingan khusus agar terjadi perubahan; serang kepentingan khusus dan percepat laju perubahan, ajak dialog bila perlu debat terbuka sehingga bisa menunjukan bahwa posisi kepentingan umum melawan kepentingan khusus tertentu, gunakan survei opini untuk membuktikan bahwa Anda membela kepentingan umum, susun rencana kerja Anda yang kongkret untuk mendukung perubahan Anda.

Lindungi para agen pembaharu, jangan biarkan seorangpun menjadi sasaran tembak. Budaya dalam pemerintahan sangat tidak mendukung pengambilan risiko perubahan, karena politisi, media dan auditor dengan cepat akan menembak inovasi apapun yang gagal dan politisi sangat suka menembak birokrasi.

Sementara itu partai politik selalu saling serang dan pemimpin birokrasi yang terjebak di dalamnya akan dijadikan sasaran tembak. Media menyukai “arena perang” karena akan meningkatkan tiras dan oplah. Untuk bertempur melawan keadaan ini pemimpin yang akan melakukan pembaharuan harus berani melindungi agen pembaharu.
Bangun kepercayaan, satu kali satu transaksi kebanyakan lembaga public (birokrasi) berenang dalam lautan politik, dan kepercayaan merupakan barang langka dalam dunia politik.

Misalnya saja birokrat tidak percaya politikus begitu sebaliknya politikus tidak percaya birokrat. Sangat sulit melakukan pembaharuan dalam lingkungan ini, perlu kekuatan besar untuk melakukan perubahan dan membangun kepercayaan amatlah penting. Karena perubahan memerlukan keyakinan. Pemimpin perubahan harus bisa membangun sikap saling percaya, bagaimana kita membangun kepercayaan dengan bukti satu janji satu bukti dan tentunya dengan kejujuran dan dengan keikhlasan.

Formulasi Pemimpin yang Ditawarkan
Hiruk pikuk pilkada sudah mulai dirasakan di Bumi Beguai Jejama Sai Betik, tepatnya 27 September 2012, hari Kamis Wage malam Jum’at Kliwon dan telah ditetapkan menjadi libur daerah. Bagi ahli klenik mitologi, hari dan angka, katakanlah seorang paranormal pastilah sudah meramalkan siapa yang akan menjadi pemimpin di Lampung Barat lima tahun ke depan.
Juga perlu kita ingat bahwa tanggal 24 September (tiga hari sebelumnya) adalah hari ulang tahun Lampung Barat ke-21, inipun menjadikan orang-orang berspekulasi tentang calon pemimpin yang akan datang. Tapi hanya Alloh Robbul alamin-lah Yang Maha Mengetahui dan Maha Menjadikan. Lima tahun berjalan tampilnya politisi dengan latar belakang wiraswasta-anggota DPRD-Wakil Bupati dan Bupati.

Memang tidak ada aturan yang baku bahwa formulasi politisi dan birokrat menjadi sebuah tawaran untuk lima tahun ke depan, siapapun boleh mencalonkan diri menjadi Bupati dan Wakil Bupati, apapun latar belakangnya, siapapun orangnya, darimanapun asalnya (suku, agama, ras) dan yang paling penting tidak harus putra daerah.
Memang banyak cara atau gaya yang dapat dipilih manusia untuk memimpin, ada yang mengandalkan kekuatan fisik, atau bertumpu pada kekuatan materi ada pula yang dengan cara memecah belah rakyat supaya rakyat menjadi lemah, sedangkan pemimpinnya menjadi selalu kuat.

Ada juga kepemimpinan yang dibangun dengan cara membuat pagar-pagar pengaman dengan mengangkat teman-teman yang punya loyalitas tinggi untuk melakukan rekayasa atau kalau perlu rekapaksa terhadap rakyat agar kepemimpinan seseorang berkelanjutan.

Nurani kita akan terusik bila melihat kezaliman sosial, ekonomi, politik, dan berbagai pelanggaran HAM yang sangat jauh. Adakah seorang pemimpin yang menimbulkan leadhership by consicueness atau kepemimpinan berdasarkan kesadaran nurani atau kepemimpinan dengan keberhasilan yang diperoleh dan diberkahi Allah SWT.
Wallahu alam.....!

*) Kepala Bidang Informasi dan Litbang BP4K Kabupaten Lampung Barat




Selain itu pasir uruk yang seharusnya dalam juklak-juknis PNPM-MP digunakan untuk timbunan dasar jalan ternyata digunakan untuk adukan semen, sementara untuk penggunaan mesin molen yang jelas tertera dalam RAB telah dianggarkan sebesar Rp10 juta, sama sekali tidak pernah digunakan oleh pihak pelaksana, bagian sisi kanan dan kiri jalan yang seharusnya dibangun siring sama sekali tidak dibangun. Selain itu juga didalam RAB jelas telah dianggarkan biaya pengaspalan sebesar Rp10 juta namun tidak pernah dilakukan oleh pihak pelaksana. Untuk penggunaan semen didalam RAB semen yang digunakan sebanyak 1000 sak semen namun yang digunakan oleh pelaksana hanya sebanyak 600 sak semen. Sejak pembangunan baru dimulai hingga akhir pihak pelaksana sama sekali tidak memasang papan informasi sebagai wujud transfaran terhadap masyarakat.

Penyelewengan tersebut telah dilaporkan masyarakat ke Kepala Inspektorat, Ketua DPRD, Ketua Fasilitator PNPM-MP Kabupaten Lambar, Kapolsek Pesisir Tengah. Pihak masyarakat berharap dengan adanya kejanggalan dalam pembangunan jalan rabat beton dipekon tersebut instansi terkait dapat melakukan pengecekan langsung kelapangan dan menindak lanjuti penyimpangan tersebut, mengingat hal itu cukup merugikan masyarakat.

Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon (BPMPP) Drs. Ismet Inoni, M.M., menjelaskan bahwa pihaknya belum mendapat laporan resmi terkait penyelewengan tersebut. “Jika kita sudah mendapat laporan resminya kita akan langsung turun kelapangan dan menindak lanjutinya,” ungkap Ismet. (nov)

Hal 2:
Pesisir Tengah Gelar Sosialisasi e-KTP
Pesisir Tengah, WL-Sosialisasi penerapan Kartu Tanda Penduduk-Elektronik (e-KTP) hingga kini terus dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) salah satunya di Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang digelar di Gedung Dharma Wanita, Senin (5/3).

Sosialisasi penerapan e-KTP bertujuan agar masyarakat dapat mengerti tentang tata cara dalam pembuatan e-KTP, mengingat dalam pembuatan e-KTP berbeda dengan cara pembuatan KTP kiat yang masih cukup mudah dan tidak menggunakan elektronik seperti salah satunya yaitu menggunakan parabola.

Kabid Pendaftaran Penduduk Gusti Putriyana, S.E., kepada Warta Lambar, mengatakan tentang sedikit perbedaan e-KTP dengan KTP kiat yaitu e-KTP menggunakan bahan dasar plastik, selain itu e-KTP juga menggunakan rekaman sidik jari dan rekaman retina mata, dan tanda tangan dalam e-KTP yaitu hanya tanda tangan pengguna e-KTP tanpa adanya tanda tangan Kadisdukcapil seperti halnya KTP kiat.

Gusti berharap dengan terus digelarnya sosialisasi tersebut masyarakat dapat mengetahui dalam pembuatan e-KTP dan pada saat pembuatan tidak terjadinya kekeliruan yang dapat menghambat kelangsungan pembuatan e-KTP.
“Kami akan terus menggelar sosialisasi penerapan e-KTP diseluruh kecamatan di Kabupaten Lambar dengan harapan masyarakat mengetahui cara pembuatan e-KTP,” ungkap Gusti. (nov)

Tidak ada komentar