HEADLINE

Mahasiswa FE Unila Unjuk Rasa

Bandarlampung, WL-Mahasiwa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Lampung (Unila) menuding Rektor Sugeng P. Haryanto bertindak otoriter dalam penentuan jabatan Pembantu Rektor (Purek) di Perguruan Tinggi tersebut. Menurut Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE, Fajri Satria Dwi Kesuma, rektor sudah bertindak tidak sesuai dengan norma-norma layaknya sebuah Perguruan Tinggi. “Rektor melakukan cara-cara yang tidak lazim dilakukan dalam sebuah perguran tinggi,” kata Fajri yang ditemui saat aksi demo di depan rektoriat, Selasa (13/3).
Sugeng mengatakan, pada saat rapat senat pemilihan pembantu Dekan di FE pada 27 Februari 2011 lalu, seorang dosen Ayi Ahadiat, yang juga mantan mahasiswa teladan tingkat nasional dan memiliki integritas keilmuan yang pas di FE urung dilantik. “Ayi Ahadiat adalah dosen yang patut menjadi tauladan. Beliau cerdas dan memiliki keilmuan yang sangat memadai memimpin FE di bidang pendidikan. Beliau memiliki dedikasi keilmuan dan bergelar Doktor di bidang ekonomi. Jadi wajar Ayi menduduki kursi sebagai pembantu Dekan I,” ujar Fajri.
Menurut Fajri, sikap Rektor yang otoriter dengan tidak melantik Ayi Hidayat sangat tidak beralasan. Sebab, tidak ada satu aturan yang memberikan kewenangan Rektor mengganti seseorang yang telah memenangkan pertarungan pada saat pemilihan Dekan atau Pembantu Dekan pada saat rapat senat. Fajri menyatakan, Rektor Unila sudah tidak mengindahkan norma-norma yang ada di lingkungan perguruan tinggi. Sebab aspek kejujuran, keterbukaan, kapasitas, kapabelitas ditampik begitu saja.
“Saudara Munizar Usman itu bukan seorang yang ahli di bidang ilmu ekonomi. Bagaimana dia akan memimpin dan menentukan wajah FE Unila. Karena Munizar memiliki kapasitas kelimuan di bidang Administrasi Negara. Kalau ahli di bidang ilmu Administrasi Negara, Munizar lebih pantas dan memimpin di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu politik. Bukan di FE,” kata Fajri.
Demonstrasi yang berlangsung sekitar satu jam di depan kantor Rektorat ini diwarnai aksi membakar ranting pepohonan di sekitar halaman Rektorat. Aksi ini sempat menjadi tontonan para mahasiswa lain. Bersamaan dengan aksi para mahasiswa,  juga berlangsung prosesi pelantikan para Pembantu Dekan di lingkungan Unila di gedung Rektorat Unila.
Sementara itu, Sugeng, melalui Humas Chairul Anom menegaskan, tidak ada tindakan otoriter yang dilakukan pimpinan perguruan tinggi ini terhadap pemilihan pembantu dekan di FE. Menurut Anom, sudah menjadi ketentuan peraih suara 1 dan 2 dalam pemilihan di dalam rapat senat, peraih suara terbanyak 1 dan 2 diusulkan ke rektor untuk dipilih dan dilantik menjadi pembantu dekan.
“Rektor memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang laik dan pantas untuk di kursi pembantu dekan. Saudara Munizar, atas pertimbangan rektor dan pembantu rektor lebih  pas menduduki jabatan tersebut. Mungkin saja, Ayi Ahadiat akan ditempatkan pada tempat yang benar-benar pas untuk beliau,” ujar Anom.
Diakui Anom, Ayi memiliki kemampuan mengembangkan FE dengan latar belakang kemampuan yang dimiliki. Namun, Rektor Unila mungkin memiliki pandangan berbeda. “Bisa saja Ayi Ahadiat sudah diproyeksikan untuk satu pos yang lebih dibutuhkan Unila. Kita kan tidak tahu?” ujar Anom
lagi.
Anom membenarkan, bersamaan dengan aksi para mahasiwa Unila dari Fakultas Ekonomi juga sedang berlangsung pelantikan pembantu dekan di lingkungan Fakultas Ekonomi Unila. Yakni Rektor Unila  melantik Pembantu Dekan I Munizar Usman, Pembantu Dekan III Habibulah Jimat,dan Pembantu Dekan III Muhidin Sirad. (len)

Tidak ada komentar