HEADLINE

BKBPP Gelar Sarasehan KB dan KR

Balikbukit, WL-Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Lampun Barat (Lambar), mewacanakan menggelar sarasehan dalam rangka sosialisasi program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR) melalui tokoh agama. Kegiatan tersebut rencananya akan diselenggarakan Selasa (6/3) di aula penginapan Wisma Sindalapai Pasar Liwa Kecamatan Balikbukit.
Hal tersebut diungkapkan sekretaris BKBPP Drs. Sandarsyah, Senin (5/3). Menurutnya, kegiatan sosialisasi KB dan KR dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pencapayan peserta KB. Peserta Sosialisasi tersebut diantaranya Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), tokoh agama yang berasal dari organisasi Nahdatul Ulama (NU), dan eslon III BKBPP.
Untuk narasumber dalam sosialisasi tersebut, akan dihadiri perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NU Provinsi Lampung. Materi yang akan disampaikan adalah, program KB dan KR perlu ditinjau dari sudut pandang agama Islam, yang akan disampaikan oleh perwakilan dari DPW NU.
Sementara program KB dan KR ditinjau dari sudut pandang  kesehatan akan disampaikan pihak perwakilan BKKBN, seperti di ketahui penanganan program KB sebaiknya bukan hanya melalui alat kontrasepsi, pil, Suntik Implant, IUD kondom, Modos Operasi Pria (MOP) dan Modus Operasi Wanita (MOW).
Sandarsyah menambahkan, hendaknya melalui pendekatan demografi sosial, budaya, keagamaan dan kesehatan  reproduksi, diantaranya bertambahnya jumlah penduduk akan mempengaruhi peningkatan kebutuhan dan ketersediaan pangan, gedung sekolah, rumah sakit, puskesmas dan lahan hunian yang makin sempit. “Jika ditinjau dari sudut pandang budaya contohnya, ada ungkapan banyak anak banyak rejeki pendapat tersebut sangat keliru, tentu hendaknya lambat laun pepatah tersebut perlu diluruskan,” jelasnya.
Begitu juga KB jika ditinjau dari kesehatan reproduksi, terdapat  asumsi tentang tingginya tingkat kematian ibu pasca melahirkan, yang diakibatkan adanya  terlalu muda melahirkan,  terlalu tua melahirkan, terlalu sering melahirkan (4T). “Kita dapat ambil kesimpulan bahwa KB itu penting untuk peningkatan kualitas hidup manusia dimasa yang akan datang,” tutup Sandarsyah. (rom) 

Tidak ada komentar