HEADLINE

Kerusakan Gedung SDN 3 Siringgading Belum Diperbaiki

Bengkunatbelimbing, WL-Satu unit gedung di SDN 3 Wayharu (sekarang Siringgading, red) Kecamatan Bengkunatbelimbing Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terdiri atas empat lokal atau ruang kelas belajar (RKB) yang roboh diterjang angin puting beliung, Jumat (27/1) lalu, hingga kini belum diperbaiki. Misalnya memberikan penanganan darurat agar proses kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi 197 siswa di sekolah tersebut berlangsung normal atau setidaknya pejabat terkait turun langsung mengecek ke lapangan. “Satu unit gedung ini dibangun 2003 lalu, terdiri atas empat lokal atau RKB. Dua di antaranya roboh total, dan dua lagi doyong tidak layak digunakan karena kondisinya juga parah,” ungkap Kepsek Tasman M.S., Senin (6/2).

Karena itu Tasman mendesak agar unit sekolah berdinding papan atap genteng yang roboh tersebut dibangun kembali mengingat siswa di sekolah itu akan segera mengikuti UAS, April mendatang. Tasman mengatakan, hanya berselang beberapa jam usai kejadian pihaknya langsung melaporkan kejadian itu ke Kepala UPT Disidik Beny Juniarto untuk seterusnya ke Dinas Pendidikan dan Bupati. “Laporan tertulis telah kami sampaikan ke dinas. Saya bersama Ketua Komite Suhendra dan Peratin Asrori Anwar juga telah menghadap bapak bupati Senin (30/1). Intinya bupati mengatakan akan segera membangunnya.”

Lanjut Tasman, hingga kini belum satupun petugas UPT termasuk kepala UPT Beny dan juga pejabat dari Dinas Pendidikan meninjau langsung ke lokasi. Ini menurutnya penting agar apa yang dilaporkan sesuai dengan fakta di lapangan ketika nanti telah dicek langsung. Karena itu dia berharap agar sebelum dibangun kembali ada petugas dan juga pejabat yang turun ke daerah terpencil tersebut. “Alhamdulillah sejak kami laporkan ke UPT dan dinas, belum satupun pejabat yang terun ke lokasi. Intinya, kami mendesak agar bangunan sekolah yang roboh ini disegerakan dibangun agar proses KBM berlangsung normal menjelang UAS nanti,” tandas Tasman.

Sekadar menambahkan, lokasi SDN 3 Wayharu kini masuk Pekon Siringgading—setelah dimekarkan beberapa tahun lalu dari Wayharu. Di sekolah tersebut terdapat dua unit bangunan. Rinciannya, satu unit terdiri atas empat lokal atau RKB, dimana dua di antaranya roboh diterjang angin puting beliung beberapa waktu lalu, dan dua lokal sisanya tak layak pakai lagi sehingga harus juga dibangun kembali.

Saat ini yang tersisa hanya satu unit terdiri atas tiga lokal, dua RKB dan satu ruang guru atau kantor. Menyiasati kondisi emergency tersebut, pihak sekolah memberlakukan sistem belajar double shift, alias pagi-sore. Pagi hari kelas III-VI, dan pagi kelas I-II. Sekolah tersebut kini mendidik 197 murid didukung 12 tenaga pengajar terdiri atas sembilan honorer plus tiga PNS termasuk kepsek.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Dikdas Akim, S.Pd mengatakan unit gedung yang roboh tersebut sudah dimasukkan program pembangunan 2012 dan akan dibangun bulan Mei nanti. Artinya, sejatinya memang akan diganti atau dibangun kembali tahun ini tapi keburu roboh duluan. Tapi Akim tetap ngotot bahwa lokal pada unit tersebut tiga. Mungkin karena yang bersangkutan sendiri belum pernah turun ke lapangan, sehingga hanya bisa mereka-reka saja. “Tidak ada lokal atau RKB empat, semuanya tiga,” kelit Akim, sekaligus membantah penjelasan Kepsek Tasman yang mengatakan ada empat lokal di unit gedung yang roboh tersebut. (aga)

terbit 07 Februari 2012

Tidak ada komentar