HEADLINE

Hari Pertama, Demokrat Banjir Peminat

Balikbukit, WL-Panitia Penjaringan Balon Bupati-Wabup Lambar 2012-2017 DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Lampung Barat (Lambar), kebanjiran peminat. Pada hari pertama pembukaan penjaringan, Rabu (22/2), setidaknya empat balon telah mengambil formulir pendaftaran. Mereka adalah H.Firman Yani, S.H., Drs. H. Juwillir Syam, M.A., Drs. Piterson Syuksi, M.Si., dan H. Sutikno. Nama terakhir mengambil formulir pendaftaran sebagai balon wabup, sementara tiga nama terdahulu untuk posisi balon bupati.
Namun dari empat balon tersebut, hanya Juwilllir yang telah mengembalikan berkas pada hari yang sama, hanya selang satu jam setelah mengambil berkas. Ditemui usai pengambilan formulir, Juwillir mengatakan dirinya serius untuk mencalonkan diri sebagai bupati. Itu ditunjukkan langsung dengan pengembalian berkas pada hari itu juga.

Bentuk lain keseriusannya, Juwillir terus melakukan sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat. Sebagai kader partai yang baru dikenal di Lambar, dia tampaknya memaklumi. Meski demikian Juwillir tetap optimistis dan siap mengikuti aturan yang telah ditetapkan partai tersebut. “Semuanya saya serahkan dengan partai dan siap mengikuti apapun keputusan partai,” kata dia.

Ketua Panitia Penjaringan, Drs. Kaidul Iman, membenarkan Juwillir telah mengembalikan berkas dan melunasi biaya administrasi Rp30 juta. Walau demikian, sambung Kaidul, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi lagi oleh Juwillir.
Menurutnya, selain empat nama tersebut, ada beberapa nama yang telah memberikan sinyal untuk mengambil berkas pendaftaran. “Ada beberapa nama tadi telah menghubungi kami. Intinya ingin mengambil berkas pendaftaran,” pungkas Kaidul. (esa)

Hal 4:
Aleg DP 4 Hadiri Musrenbang Sekincau
Sekincau, WL-Dua angota legeslatif (aleg) Kabupaten Lampung (Lambar) dari daerah pemilihan (DP) 4, masing-masing H. Untung dan Lina Marlina, S.H. menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Sekincau di aula Pekon Pampangan, Rabu (22/2), dalam rangka menindaklanjuti acara serupa pada tingkat pekon sebelumnya.

Acara yang dihadiri seluruh peratin sekecamatan setempat, serta instansi terkait, seperti Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kehutanan, UPT Dinas Pendidikan, seluruh kepala sekolah serta Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Demikian dikatakan Camat Agung Satriono, S.E. kepada wartawan koran ini di sela-sela acara tersebut. Menurutnya, setiap perwakilan pekon mengajukan permohonan pembangunan fisik maupun nonfisik.

Musrenbang cukup penting sebagai tahap awal menyerap aspirasi masyarakat dan akan diajukan pada musrenbang tingkat kabupaten. “Dengan adanya musrenbang ini semoga semua keluhan masyarakat yang diterima pihaknya, terlebih didengar juga oleh anggota DRPD dan juga bisa diprioritaskan untuk anggaran yang akan datang,” jelasnya.

Terpisah, Untung, dalam musrenbang tersebut mengatakan pihalknya menampung seluruh aspirasi masyarakat yang membutuhkan pembangunan fisik maupun non-fisik, seperti SMAN 1 Sekincau yang mengharapkan bangunan Gedung Serba Guna (GSG). “Kami akan mengawal terus hasil musrenbang kecamatan hingga ke tingkat kabupaten, juga akan memperjuangkan apa yang diusulkan masyarakat,” pungkasnya. (rom)

Hal 4:
Pentingnya Peran Orangtua untuk Anak
Sekincau, WL-Peran keluarga sangat penting menciptakan pelajar yang berkualitas, cerdas, dan memiliki karakter mulia. Sebab sumberdaya manusia (SDM) yang bagus tidak harus didapat dari lingkungan sekolah.

Hal tersebut disampaikan Kepala SMAN 1 Sekincau Satarudin, S.Pd. M.Pd. di ruang kerjanya, Rabu (22/2). Menurutnya, peran serta orangtua untuk pendidikan anak usia sekolah sangat penting, utamanya pada pendidikan akhlakul karimah. Dan yang tak kalah pentingnya etika moral serta pendidikan agama yang tidak didapat pada lingkungan sekolah. Sebab pihak sekolah memberikan pendidikan dengan waktu yang terbatas.  Peran orangtua utamanya ayah dan ibu cukup penting, dimana peran keluarga dan orang tua dalam kecerdasan dan intelektual anak sangat besar.

Satarudin menambahkan, kebanyakan  wali murid selama ini hanya menerima beres pendidikan anaknya disekolah, sementara para orang tua tidak menyadari jka lebih banyak waktu dalam memberikan pedidikan di rumah dibandingkan di sekolah.
Jika pendidikan yang didapat pada lingkunga pondok pesantren tidak menutup kemungkinan waktu didik dan pengawasan lebih banyak dilakukan oleh pendidik dibandingkan orang tua, oleh karena itu pendidikandan pengawasan terhadap anak selain dilakukan pihak sekolah juga dilakukan oleh orang tua. “Pentingnya pendidikan keluarga untuk mencetak generasi yang berkuwalitas dan berakhlakmulia,” pungkasnya.(rom)

Tidak ada komentar