HEADLINE

Editorial

Hari terakhir pengambilan dan pengembalian berkas di Sekretariat Panitia Penjaringan Bakal Calon (Balon) Bupati-Balon Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lampung Barat Periode 2012-2017 DPC Partai Amanat Nasional (PAN), lima balon yang mendaftar dan mengambil formulir. Kelimanya masing-masing Drs. H. Juwillir Syam, M.A., H. Fahrurrazi, S.P., M.M., dan Drs. H. Mukhlis Basri, M.M. untuk posisi bupati. Sementara Suaidi Damhuri, S.Sos dan H. Ulul Azmi Soltiansa, S.H. mengambil berkas untuk balon wabup.

Fakta ini sekaligus mementahkan prediksi banyak pihak bahwa partai tersebut sepi peminat. Malahan, secara tidak langsung eksistensi partai besutan Prof. Amin Rais itu juga semakin diperhitungkan. Meski begitu, panitia akhirnya memberi kelonggaran bagi balon ihwal waktu pengembalian berkas yang ditetapkan Kami-Selasa (16-21/2). Hingga hari H dan jam J penutupan pengembalian berkas, hanya lima balon itu yang mendaftar. Ini artinya mulai hari ini panitia diminta selalu siaga melayani balon yang akan mengembalikan berkas.

Dengan demikian, sejauh ini baru dua parpol yang telah dan sedang melakukan penjaringan balon, yakni PDIP yang menjaring stu balon bupati dan tujuh balon wabup, dan PAN. Meski demikian, baru Partai Golkar dan PPP yang terang-terngan telah menyebut nama balon bupati Drs. H. Piterson Syukri, M.Si dan untuk balon wabup masih dirahasiakan meski sempat beredar kabar bakal diisi Drs. H. Rusli Rasyid, M.M. Meski begitu, koalisi dua partai besar yang eksis sejak jaman Orde Baru tersebut akan dideklarasikan hari ini.

Mencermati hal tersebut, ternyata persiapan dan kesiapan partai di Lambar tidak bisa disamaratakan. Terbukti hingga hari ini ada yang telah memulai tahapan pemilukada dengan melakukan penjaringan dan ada juga yang sama sekali belum bergeming, masih disibukkan dengan urusan internal walaupun partai tersebut bisa mengusung pasangan balon. Ada juga parpol lain yang harus berkoalisai ketika bermaksud mengusung balon, ternyata sama kurang gesitnya. Sebab, sejauh ini belum ada koalisi atau gabungan partai kecil membentuk satu perahu untuk mengusung pasangan balon tertentu.

Fakta ini beda sekali dengan hal serupa lima tahun lalu, dimana gabungan beberapa parpol gurem mampu mengusung pasangan balon dan sepak terjangnya diakui. Bahkan, jika pasangan balon ketika itu cukup ideal dan saling mengisi, mungkin ceritanya akan lain. Sebab, untuk wilayah pesisir secara umum perolehan suara pasangan dimaksud unggul. Ini juga tak terlepas dari keseriusan pucuk pimpinan dalam mengurusi partai tersebut. Ini memang tidak bisa dipungkiri, keberadaan wilayah Lambar sebetulnya tidak terkonsentrasi di satu titik saja tapi menyebar.

Karena itu, bagi pasangan balon yang ingin memenangi pertarungan nanti tentu harus unggul di semua titik konsentrasi yang persebarannya ada di 25 kecamatan, bukan di daerah tertentu. Makna lain yang tersirat adalah pentingnya bagi partai pengusung dan atau pendukung memperkuat jaringannya hingga ke tingkat ranting. Artinya komposisi kepengurusannya juga harus lengkap. Sebab, salah satu catatan yang tersarikan dari pemilukada 2007 lalu adalah tidak lengkapnya kepengurusan sebuah partai hingga ke pekon atau ranting. Ini tentu menjadi peluang bagi kompetitor atau pesaing lainnya yang dinilai sebagai titik kelemahan lawan. (*)

Tidak ada komentar