Warga tak Kesulitan Airbersih
Waytenong, WL - Setelah beberapa bulan mengalami kekeringan serta sulit mendapatkan air bersih guna Mandi Cuci Kakus (MCK), warga Pekon Tanjungraya Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar), kembali mendapatkan air bersih dengan mudah.
Pasalnya, pascaturunya hujan dalam beberapa hari ini, sumber air yang selama ini mengairi bak penampungan yang dibagun melalui Pembangunan Sarana Air Bersih (PSAB), kembali bermanfaat.
Hal tersebut dijelaskan tokoh masyarakat setempat, Mukaf, kepada Warta Lambar, Minggu (9/10). Menurutnya, selama kemarau mendera kecamatan sejak beberapa bulan lalu dan cukup membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. “Selama ini kami merasa kesulitan mendapatkan air bersih,” jelasnya.
Ditambahkanya, turunya hujan akhir-akhir ini selain memudahkan warga mendapatkan air bersih juga. Itu juga merupakan suatu untungan petani yang selama ini kesulitan akibat areal persawahan mengalami kekeringan. Namun, kini telah dapat kembali ditanami.
Dia berharap, turunya hujan dapat menjadi kegembiraan tersendiri bagi warga.
Meski demikian, warga dihimbau tetap memerhatikan kesehatan. Sebab, pergantian cuaca cukup rentan terhadap berbagai penyakit, seperti, flu, demam, dan malaria. “Warga harus selalu memerhatikan kebersihan lingkungan serta genangan air hujan yang dapat menyebabkan berkembangnya nyamuk malaria,” pungkasnya. (san)
Senin, 10 Oktober 2011
*)
Pasalnya, pascaturunya hujan dalam beberapa hari ini, sumber air yang selama ini mengairi bak penampungan yang dibagun melalui Pembangunan Sarana Air Bersih (PSAB), kembali bermanfaat.
Hal tersebut dijelaskan tokoh masyarakat setempat, Mukaf, kepada Warta Lambar, Minggu (9/10). Menurutnya, selama kemarau mendera kecamatan sejak beberapa bulan lalu dan cukup membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. “Selama ini kami merasa kesulitan mendapatkan air bersih,” jelasnya.
Ditambahkanya, turunya hujan akhir-akhir ini selain memudahkan warga mendapatkan air bersih juga. Itu juga merupakan suatu untungan petani yang selama ini kesulitan akibat areal persawahan mengalami kekeringan. Namun, kini telah dapat kembali ditanami.
Dia berharap, turunya hujan dapat menjadi kegembiraan tersendiri bagi warga.
Meski demikian, warga dihimbau tetap memerhatikan kesehatan. Sebab, pergantian cuaca cukup rentan terhadap berbagai penyakit, seperti, flu, demam, dan malaria. “Warga harus selalu memerhatikan kebersihan lingkungan serta genangan air hujan yang dapat menyebabkan berkembangnya nyamuk malaria,” pungkasnya. (san)
Senin, 10 Oktober 2011
*)
Tidak ada komentar