Warga Kubulikujaya Berharap Dibangun PSAB
Batuketulis, WL - Kemarau masih dirasakan masyarakat Pekon Kubuliku Jaya Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Sebab sumur warga setempat yang notabennya untuk membutuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi cuci kakus (MCK) serta untuk keperluan memasak dan minum kini mengering dan tidak menghasilkan air sedikitpun. Selain pekon tersebut berada di dataran tinggi terlebih kemarau pekon tersebut tidak memiliki prasarana air bersih (PSAB).
Hal tersebut dijelaskan Peratin Romlan kepada Warta Lambar Minggu (2/10). Menurutnya warga setempat sejak lama mengharapkan pembangunan PSAB di daerah tersebut, namun karena jarak calon mata air yang dinilai strategis muntuk dipasangkan pipa cukup jauh berjarak 3Km dari pekon tersebut sehingga tidak memungkinkan bisa membangun PSAB dari swadaya masyarakat. “Dana yang dibutuhka cukup besar sehingga tidak memungkinkan bisa membangun dari dana hasil swadaya sebab perekonomian masyarakat cukup minim terlebih mengandalkan kopi yang anjlok,” ungkapnya
Masih kata dia, sebagian masyarakat mengusulkan jika mendapatkan dana dari PNPM-MP atau Gerakan Membangun Bersama Rakyat (GMBR) tahun 2012 mendatang meminta untuk dibangunkan PSAB tersebut. Namun aparat pekon dengan mempertimbangkan hasil musyawarah memrioritaskan jalan lingkar dan jalan penghubung dengan pekon tetangga. “Sehingga jika tidak ada sumber dana lain untuk pembangunan PSAB tersebut warga akan terus-tersuan kesulitan air bersih,” tambahnya.
Dia berharap pemkab memikirkan nasib lebih dari 200 kepala keluarga (KK) yang ada di pekon tersebut kekurangan air bersih dan mengharapkan dibangunnya PSAB dari dana APBD II dengan demikian pekon yang masih seumur jagung hasil pemekaran dengan Pekon Batukebayan tersebut bisa merasakan pembangunan yang memrioritaskan pekon-pekon pemekaran seperti halnya Pekon Kubulikujaya. “Kami sangat membutuhkan pembangunan PSAB untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tutupnya (nop)
Selasa, 04 Oktober 2011
Hal tersebut dijelaskan Peratin Romlan kepada Warta Lambar Minggu (2/10). Menurutnya warga setempat sejak lama mengharapkan pembangunan PSAB di daerah tersebut, namun karena jarak calon mata air yang dinilai strategis muntuk dipasangkan pipa cukup jauh berjarak 3Km dari pekon tersebut sehingga tidak memungkinkan bisa membangun PSAB dari swadaya masyarakat. “Dana yang dibutuhka cukup besar sehingga tidak memungkinkan bisa membangun dari dana hasil swadaya sebab perekonomian masyarakat cukup minim terlebih mengandalkan kopi yang anjlok,” ungkapnya
Masih kata dia, sebagian masyarakat mengusulkan jika mendapatkan dana dari PNPM-MP atau Gerakan Membangun Bersama Rakyat (GMBR) tahun 2012 mendatang meminta untuk dibangunkan PSAB tersebut. Namun aparat pekon dengan mempertimbangkan hasil musyawarah memrioritaskan jalan lingkar dan jalan penghubung dengan pekon tetangga. “Sehingga jika tidak ada sumber dana lain untuk pembangunan PSAB tersebut warga akan terus-tersuan kesulitan air bersih,” tambahnya.
Dia berharap pemkab memikirkan nasib lebih dari 200 kepala keluarga (KK) yang ada di pekon tersebut kekurangan air bersih dan mengharapkan dibangunnya PSAB dari dana APBD II dengan demikian pekon yang masih seumur jagung hasil pemekaran dengan Pekon Batukebayan tersebut bisa merasakan pembangunan yang memrioritaskan pekon-pekon pemekaran seperti halnya Pekon Kubulikujaya. “Kami sangat membutuhkan pembangunan PSAB untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tutupnya (nop)
Selasa, 04 Oktober 2011
Tidak ada komentar