HEADLINE

Sodri Pemilik Pangkalan Arogan

Waytenong, WL - Seorang pemilik tambang batu yang berlokasi di Pekon Padangtambak Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar) illegal, Sodri terkesan arogan.

Pasalnya, ketika beberapa wartawan yang akan mengkonfirmasi ihwal surat izin pangkalan batu tersebut, diusir bahkan nyaris di pukul dengan batu.

Dengan prilakuknya yang arogan terhadap jurnalis yang menjalankan tugas, pemilik pangkalan batu tersebut dikecam oleh beberapa penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Wartawan salah satunya LSM Angkatan Bina Jati Diri (ABJAD).

Hal tersebut dijelaskan salah seorang anggota LSM ABJAD, Zubadi, kepada Warta Lambar, Selasa (10/10). Menurutnya, prilaku Sodri telah melampaui batas serta telah melanggar Undang-Undang Pokok Pers No. 40 tahun 1999, yaitu menghalang-halangi tugas jurnalis.

Ditambahkan Zubadi, atas prilaku Sodri yang dianggap arogan tersebut pihaknya berharap aparat penegak hukum menindak tegas si pemilik pangkalan batu dimaksud.

Masih kata dia, selain arogan terhadap wartawan dan LSM keberadaan pangkalan batu tersebut dikeluhkan warga karena limbah dari pangkalan merusak aliran sungai serta memperkecil debit air bersih yang selama ini dimanfaatkan warga. Dengan keberadaan pangkalan batu illegal tersebut selain meresahkan warga akibat limbah serta memperkesil debit air, juga dianggap warega sekitar menjajah sebab, lokasi pangkala tersebut disewa untuk lahan pertanian kepada salah seorang warga, ternyata lahan itu tidak dijadikan lahan pertanian melainkan tambang batu yang tak berizin.

Zubadi, berharap kepada pemerintah terkait untuk mengkaji ulang ihwal pengeluaran surat izin pangkalan tersebut. “Karena selain arogan warga sekitar tidak setuju adanya pangkalan itu,” tambahnya.
Ketika dikonfirmasi untuk menanyakan kebenaran hal tersebut, via telepon Sodri masih juga bersikap arogan. “Saya orang lapangan saya tidak tau urusan-urusan itu,” katanya dengan nada kurang bersahabat. Pertanyaanya, mengapa Sodri begitu berani melanggar aturan ada siapa di balik ke arogannya. (san)     

Selasa, 11 Oktober 2011
*)

Tidak ada komentar