HEADLINE

Percepatan Ekspor Lampung Pada Triwulan II

Bandarlampung, WL - Berdasarkan data ekspor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kegiatan ekspor Lampung pada triwulan II 2011 tumbuh sebesar 45,82% year on year (yoy). "Pertumbuhan ekspor itu mengalami percepatan dibandingkan triwulan I-2011," kata Humas Kantor Bank Indonesia (KBI) Bandarlampung, Nunu Hendrawanto, Senin (3/10).

Ia mengatakan, komoditas utama penyumbang ekspor Lampung pada triwulan II/2011 diantaranya crude palm oil (CPO) sebesar 37,82%, kopi (16,37%), batu bara (10,55%), dan olahan buah-buahan (6,44%).
Keempat komoditas tersebut, lanjutnya, mengalami pertumbuhan nilai ekspor masing-masing 116,79% (qtq), 4,04% (qtq), 40,65% (qtq), dan 57,79% (qtq).

Nunu menjelaskan, adanya penurunan bea ke luar CPO sepanjang triwulan II 2011 yang lebih rendah dibandingkan triwulan I 2011 cukup efektif meningkatkan kegiatan ekspor CPO Lampung di tengah penurunan harga CPO dunia.

Sementara peningkatan nilai ekspor kopi ditopang oleh peningkatan produksi kopi di wilayah segitiga emas penghasil kopi (Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu) serta tren kenaikan harga kopi dunia periode ini dibandingkan triwulan sebelumnya.

Ia melanjutkan, untuk komoditas kakao yang memiliki porsi sebesar 2,75% dari total ekspor Lampung mengalami penurunan nilai ekspor yang cukup signifikan dibandingkan komoditas lainnya, yaitu minus 19,72% (qtq) atau -45,56% (yoy).

Menurutnya, berdasarkan hasil liasion diperoleh informasi bahwa penurunan ekspor secara tahunan disebabkan oleh penurunan jumlah produksi kakao musim panen tahun ini sebesar 50 persen dibandingkan tahun lalu karena faktor cuaca yang tidak sesuai dengan kondisi normal. Sehingga menimbulkan masalah berupa rontok buah, jamur, virus serta kotor buah.

Panen yang seharusnya berlangsung pada Juni-Juli dan menghasilkan sekitar 10.000 ton per bulan, pada musim panen 2011 hanya berproduksi sebanyak 5.000 ton/bulan. Selain itu, peraturan bea keluar yang ditetapkan pemerintah pusat setiap akhir bulan sejak 2011 juga menjadi penyebab penurunan ekspor tersebut. (len)

Selasa, 04 Oktober 2011

Tidak ada komentar