Harga Beberapa Jenis Palawija Meningkat
Sekincau, WL - Harga beberapa jenis palawija meningkat signifikan utamanya cabai meningkat 15% sejak seminggu sebelumnya. Saat ini harga cabai mencapai Rp17.000/Kg untuk cabai merah keriting dan cabai rawit mencapai Rp18.500/Kg.
Pantauan wartawan koran ini di beberapa kios penampung kenaikan tersebut dikabitkan hasil produksi menurun pascamusim kemarau. Sedangkan permintaan di luar daerah, seperti Bandarjaya dan kota-kota lainnya cukup tinggi. Sehingga dengan menaikkan harga pemilik kios penampungan cukup membantu petani sebab kenaikan harga harga pupuk organik dan kimia serta obat-obatan pemusnah gulma dan hama tanaman lainnya menjadi alasan tersendiri.
Sarijan, warga setempat, kepada Warta Lambar, (27/9), menurutnya komoditas palawija dari kecamatan tersebut menurun sekitar 30%. Pada saat kemarau petani cukup sulit untuk menanam berbagai jenis palawija terlebih tanaman palawija umumnya membutuhkan air yang cukup agar bisa mendapatkan hasil yang
maksimal. Dari penurunan hasil produksi tersebut tak ayal permintaan yang cukup banyak berdampak dengan harga yang harus ditingkatkan. “Itu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani terlebih hasil dari komoditas tersebut berkurang,” tutupnya. (nop)
Rabu, 28 September 2011
Pantauan wartawan koran ini di beberapa kios penampung kenaikan tersebut dikabitkan hasil produksi menurun pascamusim kemarau. Sedangkan permintaan di luar daerah, seperti Bandarjaya dan kota-kota lainnya cukup tinggi. Sehingga dengan menaikkan harga pemilik kios penampungan cukup membantu petani sebab kenaikan harga harga pupuk organik dan kimia serta obat-obatan pemusnah gulma dan hama tanaman lainnya menjadi alasan tersendiri.
Sarijan, warga setempat, kepada Warta Lambar, (27/9), menurutnya komoditas palawija dari kecamatan tersebut menurun sekitar 30%. Pada saat kemarau petani cukup sulit untuk menanam berbagai jenis palawija terlebih tanaman palawija umumnya membutuhkan air yang cukup agar bisa mendapatkan hasil yang
maksimal. Dari penurunan hasil produksi tersebut tak ayal permintaan yang cukup banyak berdampak dengan harga yang harus ditingkatkan. “Itu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani terlebih hasil dari komoditas tersebut berkurang,” tutupnya. (nop)
Rabu, 28 September 2011
Tidak ada komentar