HEADLINE

Buah Pinang Mulai Digeluti

Krui Selatan, WL - Sejak satu bulan terakhir masyarakat Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mulai mencari buah pinang yang tumbuh liar atau sengaja ditanami di hutan dan kebun-kenun. Itu Karena nilai dijual komoditas campuran kosmetik itu cukup tinggi, Rp7.000/Kg (kering).

Salah seorang warga setempat, Zuhri, kepada Warta Lambar, Rabu (28/9), mengatakan kini warga di pekon itu banyak yang mulai menggeluti dan mencari buah pinang yang secara tradisional untuk campuran nginang karena mengingat harga buah itu kini mulai tinggi. Selain itu, mencari buah itu juga tidak terlalu sulit. “Sekarang buah pinang menjadi pendapatan tambahan bagi warga di sini,” ungkap Zuhri.

Masih kata Zuhri, kehadiran buah pinang cukup membantu ekonomi masyarakat setempat. Mereka umumnya masyarakat yang tergolong ekonomi menengah ke bawah. “Kami bersyukur dengan buah pinang ini ekonomi keluarga saya cukup terbantu.”

Warga setempat, Ali, menambahkan masyarakat berharap buah pinang tidak hanya dicari saat ini. Namun ia berharap para pembeli dapat terus mempertahankan nilai jual buah pinang. “Dengan demikian buah pinang tidak hanya membantu kami saat ini saja, tetapi sampai seterusnya,” tutup Ali.

Dikonfirmasi terpisah, Peratin Arifin, mengatakan pohon pinang tumbuh subur di daerah pesisir, termasuk di Lintik. Karena itu, dia berharap adanya pemodal atau investor yang menamamkan investasinya  membusidayakan pohon pinang tersebut. “Kalau dikelola secara massal, kan akan lebih banyak hasilnya,” pungkasnya. (nov)

Kamis, 29 September 2011

Tidak ada komentar