HEADLINE

Sugeng Kembali Nakhodai Unila

Senin, 19 September 2011

Bandarlampung, WL - Setelah melewati persidangan selama hampir dua jam, akhirnya Universitas Lampung (Unila) akan kembali dipimpin oleh Sugeng P Harianto, pada Pemilihan Rektor Universitas Lampung (Pilrek
Unila) periode 2011-2015. Dalam sidang pemilihan yang dilakukan secara tertutup tersebut, Sugeng mendapatkan 63 suara sah yang berasal dari senat dan Kemendiknas yang diwakili Dijen Pendidikan Tinggi. Sedangkan dua calon lainnya, Wan Abbas Zakaria hanya mendapatkan 36 suara senat, dan Paul Benyamin Timotiwu tidak mendapatkan suara.

’’Dalam rapat tertutup yang digelar selama hampir dua jam tersebut, Sugeng memperoleh 63 suara, Wan Abbas (36), dan Paul Benyamin (0),’’ terang Sekretaris Senat Unila Prof. Dr. Jhon Hendri, Jumat (16/9).
Rapat dihadiri 64 anggota senat dan pihak Kementerian Pendidikan Nasional yang diwakili Dirjen Dikti Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. dengan dua stafnya. ’’Seharusnya ada 65 anggota senat, namun Prof. Dr.
Firza Hanum, M.Sc. tidak bisa hadir karena sedang ada tugas di Bangkok, Thailand,’’ ungkap mantan ketua Lembaga Penelitian Unila ini.

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendinas) Nomor 24 Tahun 2010 yaitu 65 persen anggota senat dan 25 persen dari menteri, maka jumlah suara senat yang sah 64 dan 34,48 dari menteri.
’’Dikarenakan 34,48 maka dibulatkan menjadi 35 sesuai kesepakatan senat,’’ terangnya.

Sementara, Djoko Santoso dalam arahannya mengatakan bahwa pihaknya akan membagi suara berdasarkan tujuh kriteria. ’’Di antaranya leadership (kepemimpinan), pengalaman, program kerja, dan kerja sama
dengan luar negeri. Intinya dari berkas yang dikirim Unila,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Sugeng jika terpilih berkomitmen melanjutkan karya untuk Unila. Menurutnya, tentu visi-misi yang akan dilakukannya ke depan seluruhnya didasarkan pada berbagai tantangan dan kendala yang
dihadapi serta peluang dan kekuatan yang dimiliki Unila. Baik itu secara eksternal maupun internal.

Visi jangka panjang Unila sendiri, tegasnya, adalah pada 2025 Unila menjadi sepuluh perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Berdasarkan visi besar itu, sasaran umum yang hendak dicapai sebagai visi antara
adalah pada 2015 Unila menjadi dua puluh perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Dengan tema pengembangan 2011–2015 adalah penguatan pelayanan, maka untuk mencapai visi kepemimpinannya itu dirumuskan sebagai berikut: ’’Terselenggaranya kualitas pelayanan tridarma perguruan tinggi yang amanah untuk menghasilkan lulusan berkarakter dan berdaya saing dalam rangka mencapai dua puluh besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia pada 2015”.

Sugeng menegaskan bahwa menjadi perguruan tinggi sepuluh terbaik di Indonesia pada 2025 dan mewujudkan visi antara menjadi perguruan tinggi dua puluh terbaik di Indonesia pada 2015 perlu didukung empat prasayarat. ). ’’Saya berjanji akan memimpin Unila dengan empat prasyarat itu,” ungkapnya. Adapun empat prasyarat itu ialah komitmen dan kepemimpinan dari pimpinan Unila yang tangguh, demokratis,
berwibawa, dan bermoral, konsistensi pelaksanaan kebijakan Unila, pemerataan akses dengan keberpihakan kepada rakyat yang marginal serta peran serta secara aktif dari segenap pemangku kepentingan (stakeholders). (len)

Tidak ada komentar