Samsul Bersaudara Kelola PNPM-MP
Selasa, 20 September 2011
Batubrak, WL - Pengerjaan proyek jalan berbentuk rabat beton sepanjang 1Km di Pekon Kerang Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tidak memberdayakan masyarakat setempat. Proses pengerjaanya tidak juga menggunakan split, hanya pasir batu (sirtu). Demikian juga dengan pengadukan materialnya manual. Meski begitu, di lokasi tampak sebuah molen namun tidak dimanfaatkan hanya dijadikan alat untuk mengelabui pemantau.
Tokoh masyarakat setempat, Ahyar, Senin (19/9), mengatakan pengerjaan proyek tersebut asal jadi dan tidak maksimal. Parahnya lagi, proyek tersebut dikelola Haidar bersaudara. Indikasinya seluruh anggota Tim Pengelola Kegiatan (TPK) merupakan gabungan satu keluarga, seperti, ketua Haidar yang merupakan adik ipar Peratin Samsul Rizal, Bendahara Selamat adik kandung peratin dan sekretarisnya tak adalah istri salah seorang anggota Lembaga Himpun Pemekonan (LHP) setempat yang juga masih ada hubungan keluarga dengan peratin.
Ditambahkan, suatu hal yang sangat wajar apabila pengerjaan proyek tersebut mengabaikan kualitas sebab warga tak berani membantah karena dikelola penguasa pekon tersebut. “Warga tidak ada yang berani menegur karena itu sama dengan proyek peratin,” jelasnya.
Masih kata Ahyar, pihaknya berharap pihak terkait memantau kinerja peratin bersaudara tersebut.
Terpisah, Peratin Samsul Rizal mengakui semua anggota TPK tersebut merupakan satu keluarga dengannya. Namun ketika ditanya apa alasan kepengurusan TPK dikelola langsung oleh keluarganya, akan tetapi peratin tersebut tidak berkomentar apa-apa. “Yang jelas mereka bisa bekerja.” (san)
Batubrak, WL - Pengerjaan proyek jalan berbentuk rabat beton sepanjang 1Km di Pekon Kerang Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tidak memberdayakan masyarakat setempat. Proses pengerjaanya tidak juga menggunakan split, hanya pasir batu (sirtu). Demikian juga dengan pengadukan materialnya manual. Meski begitu, di lokasi tampak sebuah molen namun tidak dimanfaatkan hanya dijadikan alat untuk mengelabui pemantau.
Tokoh masyarakat setempat, Ahyar, Senin (19/9), mengatakan pengerjaan proyek tersebut asal jadi dan tidak maksimal. Parahnya lagi, proyek tersebut dikelola Haidar bersaudara. Indikasinya seluruh anggota Tim Pengelola Kegiatan (TPK) merupakan gabungan satu keluarga, seperti, ketua Haidar yang merupakan adik ipar Peratin Samsul Rizal, Bendahara Selamat adik kandung peratin dan sekretarisnya tak adalah istri salah seorang anggota Lembaga Himpun Pemekonan (LHP) setempat yang juga masih ada hubungan keluarga dengan peratin.
Ditambahkan, suatu hal yang sangat wajar apabila pengerjaan proyek tersebut mengabaikan kualitas sebab warga tak berani membantah karena dikelola penguasa pekon tersebut. “Warga tidak ada yang berani menegur karena itu sama dengan proyek peratin,” jelasnya.
Masih kata Ahyar, pihaknya berharap pihak terkait memantau kinerja peratin bersaudara tersebut.
Terpisah, Peratin Samsul Rizal mengakui semua anggota TPK tersebut merupakan satu keluarga dengannya. Namun ketika ditanya apa alasan kepengurusan TPK dikelola langsung oleh keluarganya, akan tetapi peratin tersebut tidak berkomentar apa-apa. “Yang jelas mereka bisa bekerja.” (san)
Tidak ada komentar