HEADLINE

Penjual Air Keliling Ketiban Berkah Kemarau

Senin, 12 September 2011

Bandarlampung, WL - Kemarau semakin ¬banyak menimbulkan akibat kekeringan, di Teluk Betung misalnya. Dari kejauhan saat pagi dan sore hari telah ramai para penjaja air bersih yang mendorong gerobak dengan isi air bersih.

Air bersih tersebut didapat dari sumur pompa setempat. Setiap pagi Sarmin memompa air bersih dan mengisikannya kedalam jerigen-jerigen yang telah disediakannya. Kemudian menjualnya kepada warga  khususnya yang berada di Jalan Ikan Bawal Telukbetung tersebut.

Menurut Sarmin, dalam sehari Ia bisa mengambil hingga 70 Jerigen, dan menjualnya dengan kisaran harga 2000 hingga 5000 per jerigen. Hal serupa juga di lakukan para pencari air bersih sepertinya.

 “Saya mengambil Air disini sudah sejak beberapa tahun yang lalu, apalagi saat musim kemarau tiba. Dalam sehari bisa menghasilkan ratusan ribu. Karena kebutuhan warga akan air bersih sangat banyak” Ungkapnya.

Sementara itu, banyak juga warga yang membeli air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mencuci, dan berbagai keperluan rumah tangga lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh Darmawan, Warga di sekitar Kaliawi, yang membeli Air isi ulang dalam gallon-galon dalam jumlah banyak.

 “Ini untuk tambah-tambah kebutuhan dirumah, karena jika membeli yang dalam jerigen-jerigen cukup jauh. Jadi air gallon isi ulang seperti ini saya manfaatkan juga untuk di rumah” ujarnya.

Di sisi lain, Info yang diperoleh dari berbagai tempat di Lampung, kemarau juga telah menyebabkan diare. Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, menyatakan penderita diare di daerah tersebut tercatat 5.148 orang dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan, Kristi Endrawati, mengatakan semua penderita telah ditangani dan telah dilakukan pencegahan. Menurutnya, jumlah tersebut tergolong tinggi dengan penderita tersebar di seluruh kecamatan terhitung sejak Juli hingga Agustus 2011.

Pemicunya, katanya, karena musim kemarau ini membuat sejumlah sumber air mengering sehingga banyak warga mengonsumsi air kurang higienis untuk keperluan sehari-hari. Kemudian, pada musim kemarau ini banyak debu beterbangan terutama di jalan-jalan yang membawa penyakit di masyarakat yang tempat tinggalnya banyak debu. (len)

Tidak ada komentar