HEADLINE

Melihat Lokasi Wisata Danau Ranau

Lumbokseminung, WL

Meski fasilitas kurang memadai, Obyek wisata Pantai Danau Ranau Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tetap menjadi salah satu lokasi favorit pengunjung kala menghabiskan liburan Lebaran Idul Fitri 1432 H tahun ini.

Pantauan wartawan Koran ini, sejak H+2, Kamis (1/9) lokasi sepanjang pantai, uatamanya jalur menuju pekon Sukabanjar kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4) diparkir di pinggir jalan yang masih berupa semak-semak.

Tidak ada lokasi khusus di sepanjang pantai tersebut alih alih menyamai objek wisata tetangga yang secara admintratif masuk OKU Selatan, Sumsel.
Tampak juga beberapa kendaraan, seperti truk yang membawa puluhan pengunjung. Lagi-lagi tidak ada lokasi untuk bersamtai layaknya liburan dan rekreasi.

Hingga H+5, Minggu (4/9), pengunjung masih berdatangan ke lokasi pantai tersebut. Menurut salah satu pengunjung, Lela, mengatakan meski fasilitas belum memadai warga Liwa ini tetap mengunjungi lokasi tersebut. “Ya kalau saya sih lebih memilih kesini dari pada ke tempat lain. Soalnya masih asri,” ungkap mahasisiwi di salah satu perguruan tinggi di Bandarlampung tersebut.

Sementara itu, H+4, Sabtu (3/9), sejumlah lokasi wisata Danau Ranau milik tetangga, OKU Selatan, masih menjadi lokasi favorit. Bukan hanya warga setempat, ratusan warga Lambarpun setiap hari berdatangan silih berganti ke dua lokasi, Pusri Buaypematang Ribu dan Waypanas Warkukranau Selatan.

Suasana di kolam renang Waypanas yang surut tak mempengaruhi volume pengunjung. Menurut salah seorang penjual tiket Ikbal, setidaknya lebih dari 500 tiket/hari memasuki lokasi kolam renang Waypanas tersebut terjual habis. “Satu tiket untuk orang dewasa Rp2.000,” kata dia.

Memasuki erea kolam renang berbagai jasa di tawarkan tak terkecuali penyewaan ban yang banyak di gunakan untuk renang. Bahkan kamar gantipun telah disiapkan per kamar/orang Rp2 ribu.

Menurut salah wanita paruh baya, Amriah, dalam sehari dirinya mampu mendulang rupiah hingga ratusan rubu rupiah/hari. “Kadang Rp300 ribu/hari. Paling sedikit Rp200 ribu/hari,” ujar Amriah.

Sementara salah satu pengunjung yang berasal dari Lambar, Darlina, SE., mengatakan dia dan keluarga  berkunjung ke tempat tersebut arena semua fasilitas yang dibutuhkan tersedia. “Meski harus semua pakai duit disini, tapi apa yang di butuhkan tersedia,” tandas Wanita yang kesehariannya sebagai honorer di salah satu sekolah di Balikbukit ini. “(esa)”

Tidak ada komentar