HEADLINE

Bulan Ini Operasi Pembersihan Perambah

Senin, 19 September 2011

Bandarlampung, WL - Sebagian besar hutan di Indonesia dalam kondisi kritis. Hal itu diakui Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan. Di Lampung, kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) merupakan hutan yang mengalami kerusakan terparah. “Rehabilitasi di TNBBS mendesak untuk dilakukan,” tukas Zulkifli Hasan, yang berasal dari Lampung ini usai memberikan kuliah umum di Universitas Bandar Lampung (UBL), Jumat (16/9). Selain itu, menteri juga mendukung adanya wacana operasi pembersihan perambah hutan lindung di TNBBS.

Terkait Register 45 yang belakangan santer dibicarakan, Zulkifli angkat bicara. Bahwa warga memang tidak diperbolehkan membangun tempat tinggal di daerah tersebut karena telah diatur dalam undang-undang tentang penjagaan lingkungan hidup. “Membuka lahan saja harus berijin, apalagi membuka kawasan hutan.”

Ditegaskannya, hutan mesti dilindungi. Sebab dari hutanlah cadangan air dapat tersimpan. Bayangkan saja jika manusia tidak ada rambut alias gundul ditetesi air, tentunya air tersebut akan meluncur dengan cepat. Begitu juga dengan manusia yang berambut lebat ketika ditetesi air, tentu airnya akan tertahan. ’’Kondisi ini bisa kita samakan dengan hutan. Jika gundul bisa menyebabkan banjir bandang, longsor, ataupun kekeringan. Untuk itulah kita mesti bersama-sama menjaga hutan,” ujarnya.

Dikatakan, sudah sebulan ini terjadi kemarau. Kondisi itu diperburuk dengan membakar lahan di sejumlah daerah. Ini memicu terjadinya kebakaran di mana-mana. Seperti di wilayah Sumbagsel serta Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Kebakaran itulah yang turut menyumbang parahnya kekeringan yang melanda saat ini. ’’Karena itu, budaya membakar lahan ini harus segera dihentikan. Untuk mengatasi hutan yang terbakar, kita telah berupaya memadamkan dengan membuat hujan buatan,” ujarnya.

Jangan sampai gara-gara ulah segelintir orang, merusak dan menyusahkan masyarakat. ’’Sudah tahu kawasan hutan, jangan malah dirambah dan dibakar. Yang bukan haknya jangan diambil,” tandas Zulkifli.

Terpisah, Kepala Balai Besar TNBBS Ir. John Kenedie, mengatakan kerusakan TNBBS mencapai 21.700 hektare. Rencananya dalam bulan ini dilakukan operasi pembersihan para perambah hutan tersebut. ’’Kami akan bekerja sama dengan pihak Polri, TNI, dan Polhut untuk merehabilitasi hutan. Bahkan pascaoperasi areal hutan tersebut akan tetap kami jaga demi lancarnya rehabilitasi yang akan kami lakukan,” janji John. (lan/len)

Tidak ada komentar