LSM Abjad Kritik Proyek Provinsi
Balikbukit, WL - 28 Juli 2011
Pengerjaan proyek jalan provinsi jalur Liwa-Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang diakui nbermsalah itu, terus menjadi sorotan berbagai elemen. Kali ini, Wakil Sekretaris LSM Abjad Cabang Lambar, Suryan Eferi, angkat bicara.
Kepada Warta Lambar, Rabu (27/7), Feri—sapaan akrab Suryan Eferi—menilai proyek yang berupa beton tumbuk tersebut disinyalir mengesampingkan mutu. Itu terlihat dari kerusakan yang cukup parah sementara umur beton tumbuk dimaksud belum genap satu bulan.
Sebab itu pihaknya meminta pihak terkait tidak tinggal diamdan melakukan pengawasan ekstra terhadap pengerjaan proyek dimaksud. Feri juga meminta PU mengutamakan mutu dan kualitas meski proyek dimaksud nota benenya milik provinsi.
Namun, tegasnya, letak proyek tersebut di Lambar dan sebagian besar dimanfaatkan masyarakat tanah Beguai Jejama Sai Betik itu. “PU harus turun tangan, karena lokasi proyek tersebut di Lambar,” pungkas Feri.
Sebagaimana diketahui, material proyek senilai Rp3 miliar lebih itu berserakan di badan jalan juga dikelukan. Sebelumnya, penggiat LSM Laskar Merah Putih Cabang Lambar A. Fattah juga mengritisi pengerjaan proyek tersebut dan menduga ada kejangggalan pengerjaannya. “Tidak wajar, masih dikerjakan saja sudah rusak, apalgi setalh lebih dari sebulan.” (esa)
Pengerjaan proyek jalan provinsi jalur Liwa-Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang diakui nbermsalah itu, terus menjadi sorotan berbagai elemen. Kali ini, Wakil Sekretaris LSM Abjad Cabang Lambar, Suryan Eferi, angkat bicara.
Kepada Warta Lambar, Rabu (27/7), Feri—sapaan akrab Suryan Eferi—menilai proyek yang berupa beton tumbuk tersebut disinyalir mengesampingkan mutu. Itu terlihat dari kerusakan yang cukup parah sementara umur beton tumbuk dimaksud belum genap satu bulan.
Sebab itu pihaknya meminta pihak terkait tidak tinggal diamdan melakukan pengawasan ekstra terhadap pengerjaan proyek dimaksud. Feri juga meminta PU mengutamakan mutu dan kualitas meski proyek dimaksud nota benenya milik provinsi.
Namun, tegasnya, letak proyek tersebut di Lambar dan sebagian besar dimanfaatkan masyarakat tanah Beguai Jejama Sai Betik itu. “PU harus turun tangan, karena lokasi proyek tersebut di Lambar,” pungkas Feri.
Sebagaimana diketahui, material proyek senilai Rp3 miliar lebih itu berserakan di badan jalan juga dikelukan. Sebelumnya, penggiat LSM Laskar Merah Putih Cabang Lambar A. Fattah juga mengritisi pengerjaan proyek tersebut dan menduga ada kejangggalan pengerjaannya. “Tidak wajar, masih dikerjakan saja sudah rusak, apalgi setalh lebih dari sebulan.” (esa)
Tidak ada komentar