Di Pasar Purajaya Harga Daging Rp80.000/Kg
Kebuntabu, WL - 04 Agustus 2011
Memasuki bulan romadlon, harga sembako di Pasar Purajaya Kecamatan Kebuntebu Kabupaten Lampung Barat (Lambar) berfluktuatif. Seperti harga beras yang sebelumnya Rp6.500/Kg naik menjadi Rp6.800/Kg, harga minyak goreng terlihat masih standar, namun harga telur ayam buras naik, semula Rp800/butir naik menjadi Rp1.100/butir.
Selain telur dan beras, harga daging sapi juga telah mulai melambung sebelumnya haraga daging sapi Rp60 ribu/Kg naik menjadi Rp 80 ribu/kilo. Hal tersebut berdasarkan hasil penelusuran Warta Lambar, Kamis (4/8).
Menurut salah seorang pedagang beras, Karsono, melonjaknya harga beras dan harga telur termasuk daging tersebut, dimulai sejak awal romadlon.
Dengan naknya harga-harga tersebut, para pedagang merasa kesulitan berdagang. Pasalnya, saat ini perekonomian warga di wilayah tersebut sedang menurun dan membuat minat beli warga, berkurang tak terkecuali harga beras, warga lebih memilih membeli beras raskin karena harganya cukup terjangkau. “Sulit melakukan dagangan karena perekonomian masyarakat sedang menurun,” jelasnya.
Terpisah, Iwan, seorang penjual daging mengatakan, melonjaknya harga daging sapi karena pasokan sapi pedaging telah mulai sulit. “Sekarang sulit mendapatakan sapi pedaging,” jelasnya. (san)
Memasuki bulan romadlon, harga sembako di Pasar Purajaya Kecamatan Kebuntebu Kabupaten Lampung Barat (Lambar) berfluktuatif. Seperti harga beras yang sebelumnya Rp6.500/Kg naik menjadi Rp6.800/Kg, harga minyak goreng terlihat masih standar, namun harga telur ayam buras naik, semula Rp800/butir naik menjadi Rp1.100/butir.
Selain telur dan beras, harga daging sapi juga telah mulai melambung sebelumnya haraga daging sapi Rp60 ribu/Kg naik menjadi Rp 80 ribu/kilo. Hal tersebut berdasarkan hasil penelusuran Warta Lambar, Kamis (4/8).
Menurut salah seorang pedagang beras, Karsono, melonjaknya harga beras dan harga telur termasuk daging tersebut, dimulai sejak awal romadlon.
Dengan naknya harga-harga tersebut, para pedagang merasa kesulitan berdagang. Pasalnya, saat ini perekonomian warga di wilayah tersebut sedang menurun dan membuat minat beli warga, berkurang tak terkecuali harga beras, warga lebih memilih membeli beras raskin karena harganya cukup terjangkau. “Sulit melakukan dagangan karena perekonomian masyarakat sedang menurun,” jelasnya.
Terpisah, Iwan, seorang penjual daging mengatakan, melonjaknya harga daging sapi karena pasokan sapi pedaging telah mulai sulit. “Sekarang sulit mendapatakan sapi pedaging,” jelasnya. (san)
Tidak ada komentar