HEADLINE

78Ha Sawah Terancam Gagal Panen

Kebuntebu, WL - 25 Agustus 2011

Warga Pekon Purawiwitan Kecamatan Kebuntebu Kabupaten Lampung Barat (Lambar), merasa dirugikan oleh pihak rekanan yang sengaja memutuskan aliran irigasi untuk mengaliri areal persawahan. Sebab, pengerjaan irigasi oleh rekanan dinilai warga semena-mena dan tidak memikirkan kelangusungan 78Ha areal  sawah warga yang terancam gagal panen.

Dari 78Ha tersebut, 3Ha areal persawahan yang sudah dilanda kekeringan dan dipastikan gagal panen, sementara tanaman padi baru berumur 1,5 bulan. Berdasarkan pantauan wartawan koran ini, Rabu (24/8), irigasi tersebut sudah tidak berfungsi disebabkan rekanan tidak berkoordinasi dengan warga. Pihak ketiga tersebut diduga dengan sengaja memutuskan alirannya.

Irham, warga setempat, kepada Warta Lambar, Rabu (24/8), mengaku bahwa warga telah meminta pihak rekanan untuk memikirkan nasib areal persawahan warga tersebut. Namun pihak rekanan tidak mengindahkan dan seolah-olah tidak mau tahu. Lanjut dia, pihak rekanan tersebut semena-mena karena karena dekat dengan salah satu pejabat yang ada di lingkungan pemkab. “Pengelola proyek tersebut dekat dengan  pejabat, hingga dirinya semena-mena,” ucapnya.

Terkait hal itu, aktivis LSM Lembaga Tindak Pidana Korupsi Aparatur Negara (LITPK-AN) Cabang Lambar, Arhap, menjadi tempat warga setempat mengadukan keluh kesahnya. Arhap membenarkan prihal keluhan warga setempat. Dirinya juga sempat menemui rekanan untuk bermaksud menormalkan pengaliran, namun hingga saat ini pihak rekanan belum juga mengalirkan ke persawahan warga.

Arhap, menambahkan pihaknya mengaku tahu persis jika rekanan ada kedekatan emosional dengan pejabat yang ada di Lambar. Menurutnya, diduga faktor itulah penyebab pihak rekanan tidak menghiraukan keluhan warga setempat dan bekerja seenaknya, tanpa memikirkan kerugian pada warga dengan apa yang telah dilakukan.

Lanjutnya, dirinya berharap Distan turun lapangan guna mengkros-cek dan memastikan langsung kerugian warga. “Ini disebabkan pihak rekanan yang bekerja seenaknya,” tutup Arhap. (nop)

Tidak ada komentar